PERTEMUAN 13
BAB 10
“PENULISAN KARYA ILMIAH”
A.
Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah suatu karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta
ditulis menurut metedologi penulisan yang baik dan benar. Dalam hal ciri
khusus karya ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan fakta dan
kebenarannya. Kebenaran
dalam karya ilmiah itu adalah kebenaran yang objektif,
positif sesuai dengan
fakta di lapangan.
Ada beberapa jenis karya
ilmiah antara
lain makalah, kertas kerja, skripsi,
laporan penelitian, tesis dan desertasi. Istilah-istilah itu dipakai untuk memberi nama
suatu karya
tulis yang bersifat ilmiah. Semua
jenis karya ilmiah itu selalu
menyajikan suatu hasil kegiatan penelitian tentang
suatu pokok masalah berdasarkan data dan fakta di
lapangan. Karya ilmiah seperti itu disusun
berdasarkan metode ilmiah yang menyajikan suatu topik secara sistematis dan
dilengkapi dengan data dan fakta yang ada dan menggunakan bahasa yang khas.
Jadi
tidak semua karya tulis
bisa disebut sebagai
karya ilmiah.
B.
Ciri-ciri
Karya Ilmiah
Tidak semua karya yang ditulis secara sistematis dan berdasarkan fakta di
lapangan adalah sebuah karya
ilmiah, sebab karya ilmiah mempunyai ciri-ciri seperti berikut
ini:
1) Objektif
Keobjektifan ini
menampak pada
setiap fakta dan data yang
diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya dan tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang
disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang
bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian,
siapa pun dapat mengecek
(memverifikasi)
kebenaran
dan keabsahannya.
2) Netral
Kenetralan ini bisa
terlihat pada
setiap pernyataan atau penilaian bebas dari
kepentingan-kepentingan
tertentu baik
kepentingan
pribadi maupun kelompok.
Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat
mengajak, membujuk, atau
mempengaruhi
pembaca perlu dihindarkan.
3) Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila
mengikuti pola
pengembangan tertentu,
misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa
mengikutinya dengan mudah
alur uraiannya.
4) Logis
Kelogisan ini bisa
dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola
nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau
data digunakan
pola
induktif, sebaliknya,
kalau
bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis
digunakan pola deduktif.
5) Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan)
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus
faktual, yaitu
menyajikan fakta.
Oleh karena itu, pernyataan atau
ungkapan yang
emosional (menggebu-gebu seperti orang
berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang
seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang
bertengkar) hendaknya dihindarkan.
6) Tidak
Pleonastis
Maksudnya kata-kata yang
digunakan tidak
berlebihan alias hemat
kata- katanya atau
tidak berbelit-belit
(langsung tepat
menuju sasaran).
7) Bahasa yang digunakan adalah
ragam formal/baku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar