BAB 10 Aliran Kas Operasional

KONTEN 10
A.     Definisi Alternatif dari Aliran Kas Operasional
1.      Pengertian Aliran Kas Operasional (OCF)
Merupakan nilai dari jumlah uang yang masuk dikurangi dengan jumlah uang yang keluar dengan memperhatikan informasi yang terkait dengan penjualan, ‘biaya tunai’, depresiasi, dan pajak
Biaya tunai adalah semua biaya yang dikeluarkan dengan pembayaran tunai
Ada tiga metode yang dapat digunakan untuk menghitung OCF :
a.      Pendekatan Top Down
Top Down memulai perhitungan dari sisi atas laporan keuangan dengan cara mengurangkan penjualan dengan semua biaya tunai dan pajak. Depresiasi berpengaruh secara tidak langsung disini. Pada proses penghitungan EBIT/EBT
OCF = Penjualan – Biaya Tunai – Pajak

Contoh :                                               Tabel 1
Dari data diatas diperoleh :
EBT      =  Penjualan – COGS – Selling, General, Adm. Expense – Depresiasi
            = $26,000 – 11,000 – 2,800 – 1,500
            = $10,700
Perhatikan bahwa COGS dan expense diatas merupakan ‘biaya tunai’
Setelah diperoleh EBT, kita dapat menghitung pajaknya dengan cara :
Pajak = EBT x Rate Pajak = $10,700 x 0.4 = $ 4,280
Sehingga diperoleh Arus Kas Operasional sebesar :
OCF      = Penjualan – Biaya Tunai – Pajak
            = $26,000 – 13,800 – 4,280
            = $7,920

b.      Pendekatan Bottom Up
Metode Bottom Up memulai penghitungan dari sisi bawah laporan keuangan, dengan mencari pendapatan bersih nya terlebih dahulu, kemudian hasilnya ditambahkan dengan depresiasi
OCF      = Pendapatan bersih + Depresiasi
Perhatikan bahwa depresiasi bukanlah termasuk aliran kas keluar, penambahan depresiasi di sini dimaksudkan untuk menyeimbangkan pendapatan yang telah dikurangi oleh depresiasi (EBT)
Dari contoh Tabel 1 diatas didapatkan :
Pendapatan bersih    = EBT – Pajak
                                    = $10,700 – 4,280
                                    = $6,420
OCF      = Pendapatan bersih + Depresiasi
            = $6,420 + 1,500
            = $7,920

c.       Pendekatan perisai pajak (Tax Shield)
Merupakan salah satu varian dari metode Top Down. Kelebihan dari metode ini adalah kita dapat melihat seberapa besar pengaruh depresiasi terhadap penghematan pajak
OCF      = Penjualan – Biaya Tunai – Pajak
= Penjualan – Biaya Tunai – [( Penjualan – Biaya Tunai – Dep. )x t]
= Penjualan – Biaya Tunai – Penjualan x t + Biaya Tunai x t + Dep x t
= Penjualan (1 – t) – Biaya Tunai (1 – t) + Depresiasi x t
= (Penjualan – Biaya Tunai ) (1 – t) + Depresiasi x t
                        Dari Contoh tabel 1 di atas didapatkan :
                        OCF      = ($26,000 – 13,800) ( 1 – 0.4) + 1,500 x 0.4
                                    = $7,320 + 600
                                    = $7,920
            Perhatikan bahwa perusahaan berhasil melakukan penghematan pajak sebesar $600 karena adanya depresiasi




B.      Beberapa kasus khusus dalam analisis arus kas
1.      Evaluasi Cost Cutting Proposal
Merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis apakah penghematan biaya yang dilakukan dapat menutup biaya barang modal yang dikeluarkan. Analisis ini biasanya digunakan untuk memutuskan suatu penghematan biaya dengan menambah peralatan tertentu
Contoh :
Keputusan memasang fitur otomatis. Apakah dapat dilaksanakan atau tidak?
Biaya pembelian peralatan : $80,000
Depresiasi 5 tahun metode garis lurus
Penghematan biaya : $22,000/tahun sebelum pajak
Nilai residu : $20,000
Tax rate 34%, discount rate 10%
Tahap 1, menghitung Arus Kas Operasionalnya. Dalam hal ini digunakan metode Bottom Up :
Depresiasi             = $80,000/5 = $16,000 per tahun
EBT            = Penghematan biaya – depresiasi
                  = $22,000 – 16,000
                  = $6,000
Perhatikan bahwa penghematan biaya merupakan satu satunya pendapatan yang dihasilkan dalam proses pemasangan fitur otomatis
Pajak         = EBT x Tax Rate = $6,000 x 0.34 = $2,040
OCF            = Pendapatan Bersih + Depresiasi
                  = $6,000 – 2,040 + $16,000
                  = 19,960
OCF diatas akan terus konstan selama tahun pertama hingga tahun keempat. Pada akhir tahun kelima, peralatan tersebut dapat dijual senilai $20,000. Maka dapat dihitung pendapatan setelah pajak pada tahun kelima :
Nilai sisa setelah pajak = $20,000 x (1 – 0.34) = $13,200
Sehingga diperoleh OCF tahun kelima sebesar :
OCF tahun kelima = $19,960 + 13,200 = $33,160
Tahap 2, menghitung besarnya NPV yang dihasilkan :
NPV           = -Harga Beli + Present Value OCF
                  = -$80,000 + 19,960(PVIA 10%,4) + 33,160(PV10%,5)
                  = $3,860,96
Karena NPV nya positif, dapat disimpulkan bahwa perusahaan dapat mengambil keputusan memasang fitur otomatis
Contoh Soal 6-25 (Calculating Project NPV)
Pilot Plus Pen memutuskan kapan untuk mengganti mesin lama.
Mesin Lama :
Salvage value $2.2 juta dan Book value $1.4 juta.
Maintenance cost $845,000/year.
Disusutkan 5 tahun straight line
Pada akhir tahun ke lima :
Salvage value $120,000 dan Book value 0
Mesin Baru :
Initial outlay cost $4.3 juta
Maintenance cost $330,000/year.
Disusutkan 5 tahun straight line
Salvage value $800,000
FV mesin $3.2 juta
Tax rate 40%, discount rate 8%. Apakah Pilot Plus akan mengganti mesin lama sekarang atau pada akhir tahun ke lima?
Mesin Baru
ü  Operating Cash Flow atas pembelian mesin baru
Maintenance cost
-$330,000
Depreciation
    -860,000
EBT
–$1,190,000
Taxes
476,000
Net income
–$714,000
Depreciation
860,000
OCF
$146,000

ü  Nilai sisa setelah pajak pada akhir tahun kelima
Sell machine
$800,000
Taxes
–320,000
Total
$480,000

ü  NPV membeli mesin baru:
    NPV = –$4,300,000 + $146,000(PVIA 8%,5) + $480,000 / 1.085
    NPV = –$3,390,385.87
    Mempertahankan Mesin Lama
ü  Keputusan untuk mempertahankan mesin lama ada opportunity cost atas penjualan aset tersebut
Keep machine
-$2,200,000
Taxes (2.2 juta – 1.4 juta) x 40%
320,000
Total
–$1,880,000

ü  Operating Cash Flow
Maintenance cost
-$845,000
Depreciation
-280,000
EBT
–$1,125,000
Taxes
450,000
Net income
–$675,000
Depreciation
280,000
OCF
–$395,000


ü  Salvage value pada akhir tahun ke lima
Sell machine
$120,000
Taxes
–48,000
Total
$72,000

ü  NPV untuk mempertahankan mesin lama:
    NPV = –$1,880,000 – $395,000(PVIA8%,5) + $72,000 / 1.085
    NPV = –$3,408,114.51
ü  NPV mempertahankan mesin lama < dari membeli mesin baru, sehingga perusahaan sebaiknya membeli mesin baru pada akhir tahun ke lima.



2.      Investment of Unequal Lives : The Equivalent Annual Cost Methode (EAC)

Pendekatan yang digunakan untuk menyesuaikan perbedaan masa manfaat dalam membandingkan dua mesin, dengan cara menempatkan masing-masing costs pada tiap tahunnya. Digunakan untuk menentukan penggantian mesin yang lama dengan mesin yang baru
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Business

Popular

Arsip Blog

Recent Posts