KONTEN 13
A.
Konsep-Konsep Biaya dan Lingkungan
Ekonomi
Merancang untuk memenuhi kebutuhan
ekonomis dan mencapai pengoperasian operasi yang kompetitif pada organisasi
swasta maupun publik tergantung kepada menyeimbangkan dengan hati-hati, apa
yang layak secara teknis, dan apa yang dapat diterima secara ekonomis.
Sayangnya, tak ada metode potong kompas yang tersedia untuk mencapai
keseimbangan antara kelayakan teknis dan ekonomis ini. Jadi metode-metode
analisis ekonomi tekni harus digunakan untuk memberikan hasil-hasil yang akan
membantu mencapai suatu keseimbangan yang dapat diterima.
Kata biaya (cost) mempunyai
arti yang bermacam-macam dalam pemakaiannya. Konsep biaya (cost concept)
dan prinsip-prinsip ekonomi lainnya yang digunakan dalam studi ekonomi teknik
tergantung pada situasi dan keputusan yang dibuat.
Biaya tetap (fixed costs)
adalah biaya-biaya yang tidak terpengaruh oleh tingkatan kegiatan di atas
jangkauan ppengoperasian yang layak untuk kapasitas atau kemampuan yang
tersedia. Biaya-biaya tetap yang khas termasuk asuransi dan pajak terhadap
fasilitas, gaji manajemen umum dan administratif, biaya lisensi, dan biaya
bunga terhadap pinjaman modal.
Biaya variable (variable costs)
adalah biaya yang dihubungkan terhadap pengoperasian yang secara total
berubah-ubah sesuai dengan banyaknya keluaran (output) atau ukuran
tingkat kegiatan yang lain. Sebagai contohnya biaya material dan biaya buruh
yang digunakan dalam suatu produk atau jasa adalah biaya variabel, karena biaya
ini secara total berubah-ubah sesuai dengan banyaknya unit output, walaupun
biaya per unit tetap sama.
Biaya incremental (incremental
costs) atau pendapatan incremental (incremental revenue) adalah
biaya atau pendapatan tambahan yang diakibatkan dari peningkatan pengeluaran
daru suatu sistem dengan satu unit atau lebih. Biaya incremental sering kali
dihubungkan dengan keputusan-keputusan “go/no go” yang mencakup
perubahan terbatas terhadap keluaran ata tingkat kegiatan. MIsalnya biaya
incremental per mil untuk mengendarai sebuah mobil mungkin $0.27, tetapi biaya
ini tergantung pada beberapa pertimbangan seperti jarak etmpuh total selama
tahun tersebut (batas pengoperasian normal), jarak yang diharapkan untuk
perjalanan utama mendatang, dan umut mobil.
Biaya berulang (recurring cost)
adalah biaya-biaya yang bersifat repetitive dan terjadi ketika suatu organisasi
menghasilkan barang atau jasa yang sama secara kontinyu. Biaya variabel juga
merupakan biaya berulang, karena biaya tersebut berulang setiap satuan
keluaran. Akan tetapi biaya berulang tidak hanya terbatas pada biaya variabel
saja. Biaya tetap yang dibayarkan dengan secara berulang adalah juga biaya
berulang.
Biaya-biaya tidak berulang (nonrecurring
cost) adalah biaya yang tidak bersifat repetitive, walaupun pengeluaran total
dapat bersifat kumulatif dalam periode waktu yang relative pendek. Khasnya,
biaya-baiya tidak berulang meliputi pengembangan atau penetapan suatu kemampuan
kapasitas untuk beroperasi.
Biaya Langsung (direct cost)
adalah biaya yang secara beralasan dapat diukur dan dialokasikan ke suatu
keluaran atau kegiatan kerja tertentu.
Biaya tidak langsung (indirect
cost) adalah biaya-biaya yang sulit untuk dimasukkan atau dialokasikan ke
suatu keluaran atau kegiatan kerja tertentu. Istilah ini biasanya menunjukkan
henis biaya yang kiranya memerlukan terlalu banyak usaha untuk secara langsung
mengalokasikannya ke keluaran tertentu.
Overhead terdiri
dari biaya-biaya pengoperasian pabrik yang bukan merupakan biaya tenaga kerja
langsung ataupun material langsung. Contoh overhead termasuk biaya listrik,
perbaikan umum, pajak kepemilikan, dan supervise. Biaya administratif
dan penjualan biasanya ditambahkan ke biaya langsung dan overhead untuk
mendapatkan harga penjalan satuan untuk produk dan jasa.
Berbagai metode digunakan untuk
mengalokasikan overhead terhadap produk, jasa, dan kegiatan. Metode umum
yang digunakan meliputi alokasi secara proporsional terhadap biaya tenaga kerja
langsung, jam kerja langsung, dan material alngsung (dinyatakan sebagai biaya
primer (prime cost) dalam pengoperasian manufaktur), atau jam kerja
mesin. Dalam setiap metode ini, perlu diketahui berapa besarnya atau perkiraan
biaya overhead total untuk suatu periode waktu (biasanya satu tahun)
untuk mengalokasikan ke output produksi (atau penyampaian jasa). Biaya overhead
total juga dihubungkan denagn tingkat produksi tertentu. Hal ini merupakan
keadaan yang penting yang perlu diingat ketika berurusan dengan data biaya
satuan.
Biaya standar (standard costs)
adalah biaya representatif per satuan keluaran yang ditetapkan sebelum produksi
maupun penampaian jasa sebenarnya. Biaya standar ini dikembangkan dari waktu
tenaga kerja langsung, material, dan fungsi pendukung yag direncanakan untuk
proses produksi dan penyampaian. Sebagai contoh biaya standar untuk memproduksi
satu satuan suku cadang mobil, misalnya sebuah starter dapat dikembangkan
sebagai berikut:
Biaya standar memainkan peranan yang penting dalam pengendalian biaya dan
fungsi-fungsi manajemen lainnya. Beberapa macam pemakaiannya adalah:
1. Memperkirakan
biaya manufaktur atau penyampaian jasa di masa depan.
2. Mengukur
kinerja pengoprasian dengan membandingkan biaya aktual per unit terhadap biaya
standar per unit.
3. Menyiappkan
penawaran produk atau jasa yang diminta pelanggan.
4. Menetapkan
nilai persediaan barang dalam proses (work-in-process) dan persediaan
barang jadi.
Suatu biaya yang melibatkan pembayaran tunai disebut
sebagai biaya tunai/ cash cost (dan berakibat pada arus kas) untuk
membedakannya dari biaya lain ynag tidak melibatkan transaksi tunai dan
direfleksikan dalam sistem akuntansi sebagai biaya bukan tunai (noncash cost).
Biaya bukan tunai ini sering dinyatakan sebagai biaya buku (book cost).
Biaya buku adalah baya yang tidak melibatkan pembayaran tunai, melainkan
lebih menyatakan pemulihan pengeluaran-pengeluaran masa lalu selama satu
periode waktu yang tetap. COntoh yang paling umum dari biaya buku adalah
depresiasi (depreciation) yang dibebankan untuk pemakaian aset seperti
misalnya pabrik dan peralatan.
Biaya hangus (sunk cost) adalah biaya yang
terjadi di masa lalu dan tidak relevan untuk memeperkirakan macam-macam biaya
dan pendapatan di masa depan sehubungan dengan alternatif arah tindakan. Jadi
biaya hangus lazim di setiap alternatif, bukan bagain dari arus kas di masa
depan (prospektif), dan dapar diabaikan dalam analisis ekonomi teknik.
Biaya kesempatan (opportunity cost) terjadi
akibat penggunaan sumber daya yang terbatas, seperti hilangnya kesempatan untuk
mempergunakan sumber-sumber itu untuk mendapatkan keuntungan keuangan dengan
cara lain. Jadi biaya ini adalah biaya kesempatan terbaik yang ditolak (hilang)
dan sering kali tersembunyi atau tersirat.
Biaya siklus hidup (life-cycle-cost) merujuk
pada penjumlahan semua biaya-biaya, baik yang berulang maupun tidak berulang,
sehubungan dengan produk, struktur, sistem, atau jasa selama jangka waktu hidupnya.
Biaya investasi (investment cost) adalah modal
yang diperlukan untuk kegiatan dalam fase akuisisi. Pada kasus sederhana,
seperti pembelian peralatan tertentu, suatu biaya investasi dapat terjadi dalam
bentuk suatu pengeluaran tunggal. Tetapi dalam proyek konstruksi yang besar dan
kompleks, terkadinya biaya ini mungkkin melalui serangkaian pengeluaran selama
periode waktu yang panjang. Biaya ini disebut juga investasi modal (capital
investment).
Istilah modal kerja (working capital) merujuk ppada
dana yang diperlukan untuk aset saat ini (diluar aset tetap seperti peralatan,
fasilitas, dan lain-lain) yang diperlukan untuk memulai selanjutnya mendukung
kegiatan-kegiatan pengoperasian. Sebagai contoh, produk tak dapat dibuat jasa
atau tidak dapat disampaikan tanpa adanya material dalam persediaan.
Biaya-biaya operasi dan perawatan (operation and
maintenance cost) mencakup berbagai jenis pengeluaran tahunan yang berulang
sehubungan denagn fase operasi siklus hidup. Biaya operasi langsung dan tidak
langsung berhubungan dengan lima bidang sumber daya utama seperti manusia,
mesin, material, energi, dan informasi yang merupakan bagian utama biaya dalam
kategori ini.
Biaya pembangunan (disposal cost) mencakup
biaya-biaya tidak berulang untuk menutup operasi dan penghentian serta
pembuangan aset pada akhir siklus hidup. Umumnya dapat diperkirakan akan
terdapat biaya yang berhubungan dengan manusia, material, transportasi, dan
kegiatan khusus yang berlangsung satu kali. Dalam beberapa hal, biaya tersebut
akan terkurang oleh penerimaan dari penjualan aaset pada sisa nilai pasaernya.
Contoh klasik biaya pembaungan adalah biaya sehubungan dengan pembersihan
berdirinya pabrik pengolahan kimia.
Barang dan jasa konsumen (consumer goods and
services) adalah produk atau jasa yang langsung digunakan oleh manusia
untuk memuaskan keinginannya. Beberapa contohnya adalah makanan, pakaian,
rumah, mobil, televisi, pangkas rambut, opera, dan jasa medis. Para pengasil
barang dan jasa konsumen haruslah waspada, dan terpengaruh oleh perubahan
keinginan manusia (konsumen) akan produk dan jasa yang mereka inginkan.
Barang dan jasa produsen (producer goods and
services) digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa konsumen atau barang
produsen lainnya. Misalnya mesin perkakas, bangunan pabrik, bus, mesin
pertanian, dan lain-lain.
Barang dan jasa dihasilkan dan diinginkan karena
secara langsung atau tidak langsung memiliki kegunaan atau utilitas (utility)
yang memiliki kekuatan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan manusia. Jadi
barang dan jasa dapat digunakan atau dikonsumsi langsung, atau dapat juga
dihunakan untuk menghasilkan barang atau jasa lain, yang selanjutnya dapat
digunakan langsung. Utilitas paling umm diukur dalam istlah nilai (value),
yang dinyatakan dalam beberapa medium pertukaran pada harga (price) yang
harus dibayar untuk mendapatkan barang tertentu.
Barang dan jasa dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu
kebutuhan (necessities) dan kemewahan (luxuries). Sebenarnya
kedua istilah ini bersifat relatif, karena untuk kebanyakan barang dan jasa,
apa yang dianggap kebutuhan oleh seseorang dapat dianggap kemewahan bagi orang
lain.
Hubungan antara harga dan permintaan dapat dinyatakan
sebagai suatu fungsi linear dimana harga jual per unit (p) dan
permintaan (D) . dengan meningkatnya harga jual per unit, maka
permintaan akan produk ini akan berukurang, dan apabila harga jual turun, maka
permintaan bertambah.
Untuk a
adalah perpotongan pada sumbu harga dan –b adalah koefisien arah. Jadi b
adalah banyaknya peningkatan permintaan untuk setiap unit turunnya p.
Baik a maupun b adalah konstanta. Selanjutnya, dapat dinyatakan
bahwa:
Gambar diatas merupakan hubungan umum Harga-Permintaan
(perhatikan bahwa harga dianggap sebagai variabel bebas tetapi ditunjukkan
sebagai sumbu vertical. Konvensi ini biasa digunakan oleh para ahli ekonomi).
Walaupun gambar tersebut melukiskan hubungan umum antara harga dan permintaan,
hubungan ini mungkin berbeda untuk kebutuhan dan kemewahan. Konsumen dapat
langsung mengabaikan konsumsi barang mewah jika harganya meningkat jauh, tetapi
mereka akan lebih sulit untuk mengurangi konsumsi kebutuhan mereka yang
sesungguhnya, dan juga akan menggunakan uang yang dihemat dengan tidak membeli
barang mewah untuk membayar peningkatan biaya kebutuhan tersebut.
Persaingan sempurna terjadi pada
keadaan yang pada keadaan itu, setiap produk disediakan oleh banyak penjual dan
tak terdapat hambatan terhadap penjual tambahan untuk memasuki pasar. Dalam
kondisi ini, terdapat jaminan kebebasan penuh, baik bagi pembeli maupun
penjual. Kenyaraannya dalam praktek, persaingan sempurna mungkin tidak akan
pernah terjadi, karena banyaknya faktor-faktor yang mengakibatkan suatu tingkat
pembatasan terhadap tindakan pembeli, penjual, maupun keduanya. Bagaimanapun
juga, dengan mengasumsikan adanya kondisi persaingan sempurna, akan lebih mudah
memformulasikan hokum-hukum ekonomi umum.
Monopoli (monopoly) adalah kutub berlawanan
dari persaingan sempurna. Suatu Monopoli sempurna terjadi apabila suatu produk
atau jasa yang unik hanya tersedia dari penjual tunggal dan penjual tersebut
dapat mencegah masuknya penjual lain kedalam pasar. Dalam prakteknya, monopoli
sempurna jarang terjadi karena hanya produk yang unik sehingga tidak memiliki
substitusi, dan peraturan pemerintah melarang monopoli jika monopoli bersifat
terlalu membatasi.
Oligopoli (oligopoly) terjadi bila hanya
terdapat sangat sedikit pemasok produk atau jasa sehingga tindakan oleh satu
pemasok akan hampir selalu mengakibatkan tindakan yang sama oleh lainnya.
B. KLASIFIKASI BIAYA LINGKUNGAN
Ronal Hilton membagi jenis biaya lingkungan sebagai berikut:
a.Private dan Social Environmental Cost
adalah biaya yang ditanggung oleh perusahaan atau
individu yang timbul dari aktivitas operasinya. Sebagai contoh adalah biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan agar memenuhi aturan pemerintah mengenai
lingkungan dan juga pembersihan danau yang tercemar akibat aktivitas
perusahaan, sedangkan Social Environmental Cost adalah biaya yang
ditanggung oleh masyarakat secara luas, sebagai contoh adalah biaya yang
tanggung oleh pembayar pajak untuk membayar gaji pegawai pemerintah yang
mengawasi permasalahan lingkungan, biaya untuk membersihkan sungai atau danau
yang tercemar, atau biaya yang ditanggung oleh individu, maupun pihak
swasta dan asuransi kesehatan masyarakat berkaitan dengan masalah kesehatan
yang ditimbulkan oleh polusi. Salah satu kejadian tragis ditahun 2010 adalah
kebocoran minyak di Teluk Meksiko yang berasal dari ledakan kilang minyak lepas
pantai Deepwater Horizon menjadi contoh nyata dari private maupun social
environmental cost.
Social environmental cost ditunjukkan oleh
kerusakan besar yang dimasa yang akan datang termasuk biaya yang timbul untuk
membersihkan pantai dan lahan basah yang ada, rusaknya wilayah rekresasi dan
juga industri perikanan lokal, serta juga masalah kesehatan masyarakat akibat
kontaminasi hydrocarbon di air sekitar teluk, rawa dan pantai.
Sedangkan private environmental cost akan ditanggung oleh
perusahaan- perusahaan yang ikut serta dalam pengoperasian pengeboran
Deepwater Horizon seperti British Petroleum dan rekanannya dimana total cost
yang harus ditanggung oleh BP sendiri secara estimasi di tahun 2010 adalah
sebesar USD 40 Milliar
b. Visible dan Hidden Environmental Cost
Setelah kita mengerti mengenai private dan
social environmental cost, maka perlu juga dipahami mengenai
visible dan hidden environmental cost karena bisa jadi private maupun
social environmental cost itu sifatnya visible atau hidden.
Visible environmental cost adalah biaya-biaya yang dapat
teridentifikasi, terukur dan dihubungkan kepada masalah-masalah lingkungan yang
terjadi, seperti contoh adalah:
biaya pajak untuk membayar pegawai pemerintah yang
mengawasi masalah lingkungan, atau juga biaya yang dikeluarkan untuk
membersihkan sungai dan danau yang tercemar.
Hidden environmental cost adalah biaya-biaya yang
sangat susah teridentifikasi dan dihubungkan dengan masalah-masalah lingkungan
yang terjadi seperti biaya yang ditanggung oleh individu, serta asuransi
kesehatan mengenai dampak kanker pada penggunaan sun-block, atau karena
semakin menipisnya lapisan ozon dimana kedua hal ini masih menjadi perdebatan
dan belum ada yang meyakinkan secara pasti hubungan antara kanker dan kedua hal
ini.
C. LINGKUNGAN
EKONOMI
Ekonomi berhubungan dengan interaksi antara manusia
dan harta, sedangkan teknik berurusan dengan penggunaan biaya yang efektif dari
ilmu pengetahuan untuk dimanfaatkan oleh umat manusia.
Barang dan jasa dihasilkan dan diinginkan karena
secara langsung atau tidak langsung mempunyai kegunaan atau utilitas kekuatan
untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan manusia. Utilitas paling umum diukur dalam
istilah nilai (value) yang dinyatakan dalam beberapa medium pertukaran pada
harga yang harus dibayar untuk mendapatkan barang tertentu.
Hukum-hukum ekonomi merupakan pernyataan-pernyataan
umum mengenai interaksi antara manusia dan kekayaan, maka hukum-hukum itu
dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi tempat beradanya manusia dan kekayaan itu.
Kebanyakan prinsip-prinsip ekonomi umum dinyatakan untuk keadaan terdapatnya
persaingan sempurna. Bagaimanapun juga, dengan mengasumsikan adanya kondisi
persaingan sempurna akan lebih mudah memformulasikan hukum-hukum ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar