PENGERTIAN, PENILAIAN, DAN
STRATEGI INVESTASI OBLIGASI
Bagian A
Pengertian dan Definisi dari
Obligasi
Salah satu jenis surat berharga
yang dapat memberikan keuntungan bagi mereka para pemegangnya adalah obligasi.
Umumnya obligasi diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
tambahan modal dari pihak eksternal atau pihak luar perusahaan.
Bila kita artikan secara
lengakap, maka pengertian obligasi adalah merupakan surat tanda
bukti hutang yang dikeluarkan oleh lembaga atau perusahaan yang kekurangan
modal. Kemudian surta ini nantinya akan diberikan kepada orang-orang pemberi
hutang sebagai sebuah tanda bukti pemberian hutang sekaligus sebagai media
untuk mengklaim balas jasa pemberian hutang yang diberikanorang tersebut
terhadap perusahaan penerbit obligasi. Dalam hal ini biasanya penerbit
obligasi akan memberikan balas jasa kepada mereka pemegang obligasi dengan
sistem bunga yang sudah ditetapkan saat pernerbitan.
Macam-macam Jenis Obligasi yang
Ada di Pasar Modal
1. Obligasi Terdaftar dan Obligasi
Atas Unjuk
Pengertian obligasi terdaftar
ialah obligasi yang diterbiktan dengan mencantumkan nama pemilik atau nama
pemegang obligasi tersebut.
Sedangkan obligasi atas unjuk
adalah obligasi yang nama pemiliknya tidak tertulis atau dicantumkan.
Sehingganya obligasi ini dapat diperjual belikan kepada orang lain tanpa harus
memerlukan kegiatan peresmian atau dokumentasi apapun sebelumnya.
2. Obligasi Berjangka, Obligasi
Serial dan Obligasi Dapat Ditebus
Obligasi berjangka adalah obligasi
yang memiliki jangka waktu berlaku, dan ditetapkan dalam satu waktu tertentu.
Obligasi serial adalah obligasi
yang jatuh temponya ditetapkan denga cara serial atau berangsur.
Obligasi dapat ditebus adalah
obligasi yang dapat ditebus oleh sang penerbit kapanpun penerbit obligasi
tersebut ingin menebusnya biasanya hal ini dilakukan selama waktunya belum
masuk jatuh tempo.
3. Obligasi Dijamin dan Obligasi
Tak Dijamin
Yang dimaksud dengan
obligasi dijamin adalah obligasi yang diberi jaminan berupa asset perusahaan.
Adanya jaminan ini dimaksudkan untuk menjamin pengembalain uang pemegang
obligasi apabila perusahan penerbit obligasi sewaktu-waktu mengalami colaps
atau bangkrut. Contoh dari obligasi ini adalah obligasi trust, yakni surat
obligasi yang dijamin atau memiliki jaminan saham milik perusahaan lain.
Sedangkan obligasi tak dijamin
adalah obligasi yang tidak memiliki jaminan sama sekali. Jika dibandingkan
dengan model obligasi dijamin, obligasi ini memiliki resiko yang lebih besar
atau jauh lebih beresiko bagi para pemegangnya. Namun dalam hal lain obligasi
tak dijamin ini biasanya memiliki tingkat pengambilan dan suku bunga yang lebih
tinggi dibandingkan dengan obligasi dijamin.
4. Obligasi Konvertibel
Obligasi konvertubel merupakan
obligasi yang dapat diganti atau dikonversikan dengan jenis surat berharga
lainya setelah surat obligasi tersebut diterbitkan. Kebanyakan dalam prakteknya
surat obligasi konveribel diganti atau dikonversikan menjadi saham oleh para
pemegang obligasi.
Bagian B
NILAI OBLIGASI
Nilai obligasi dapat berupa
nilai maturiti, nilai pasar, dan nilai intrinsik.
1. Nilai maturiti Obligasi
Jogiyanto (2014, 189)
menjelaskan bahwa nilai maturiti (maturity
value) atau disebut juga dengan
nilai jatuh tempo adalah nilai yang dijanjikan akan dibayar
pada saat obligasi jatuh tempo Nilai maturiti ini juga mewakili nilai nominal
atau nilai par (par value) atau nilai
tampang (face value) dari obligasi. Nilai jatuh tempo
biasanya sudah tertentu perusahaan lembarnya, misalnya US $1,000 atau misalnya
Rp I juta.
2. Nilai Pasar Obligasi
Nilai pasar obligasi (market
value) adalah nilai jual
obligasi yang terdaftar di pasar modal pada saat tertentu. Misalnya adalah
kutipan nilai-nilai, pasar beberapa obligasi yang tercatat di New
York Stock Exchange di surat kabar The
Wall Street Journal.
Tabel 1.3 Kutipan Nilai-nilai Pasar
Obligasi
Obligasi
|
Hasil Sekarang
|
Volume
|
Nilai Tutup
|
Perubahan Bersih
|
ATT 8.80s05
ATT 85/8s07
ATT 85/826
Amoco 9.2s04
|
9.5
9.6
9.8
9.4
|
260
284
207
11
|
923/4
901/4
875/8
971/7
|
-1/2
-3/4
-7/8
-1/2
|
Sumber: Jogiyanto,2004:189 (surat kabar The
Wall Street Journal)
Penjelasan dari tabel di atas adalah sebagai
berikut ini.
a. Sebagai contoh adalah obligasi
ATT 8.80s05 yang tampak di tabel di atas. Obligasi ini diterbitkan oleh perusahaan
American Telephone & Telegraph (AT&T) dengan membayarkan kupon sebesar
8,80% setahunnya dan dibayar setengah tahunan (diberi kode “s”
yang berarti (semiannually) dan jatuh tempo pada
tahun 2005.
b. Hasil sekarang (current
yield) dari obligasi ini adalah
sebesar 9,5%. Hasil sekarang(current yield) adalah nilai kupon
sekarang dibagi dengan harga pasarnya, yaitu sebesar $88.00/$927.50 atau
sebesar 9.5%.
c. Selama hari tersebut, jumlah
transaksi yang terjadi adalah sebanyak 260 volume obligasi.
d. Pada saat pasar obligasi
ditutup pada hari itu, nilai pasarnya adalah sebesar $927.50.
e. Nilai penutupan obligasi turun
sebesar $5.00 atau -1/2 poin dari nilai penutupan hari sebelumnya.
3. Niali Intrinsik Obligasi
Nilai intrinsik (intrinsic
value) atau nilai
fundamental (fundamental value) atau nilai sesungguhnya
dari suatu obligasi adalah perkiraan nilai sebenarnya dari suatu obligasi.
Nilai sebenarnya tidak mungkin dihitung dengan tepat, hanya dapat diperkirakan.
Menurut Jogiyanto (2014, 190) nilai intrinsik suatu obligasi pada saat tertentu
dapat diperkirakan dengan rumus sebagai berikut ini.
Notasi :
NO* = nilai
intrinsik dari obligasi.
i = suku
bunga diskonto (discount rate) yang digunakan.
Kt = nilai
kupon ke-tdari t=1sampai dengan n, yaitu tingkat suku bunga kupon dikalikan
dengan ilai par obligasi.
NTJTn = nilai
jatuh tempo obligasi.
Untuk nilai kupon yang konstan,
yaitu K1 = K2 = … =Kn =K, maka rumus diatas dapat dituliskan sebagai berikut :
Notasi :
NO* = nilai
intrinsik dari obligasi.
t = periode
waktu ke-tdari t=1sampai dengan n.
i = suku
bunga diskonto (discount rate) yang digunakan.
K = nilai
kupon tetap yaitu tingkat suku bunga kupon dilakikan dengan nilai par obligasi.
NTJTn = nilai
jatuh tempo obligasi.
Obligasi dapat
berupa coupon bond (obligasi kupon) dan pure-discount
bond (obligasi dengan diskon-murni). Coupon bond (obligasi
kupon) adalah obligasi yang membayar kupon. Kupon adalah bunga yang dibayarkan
oleh obligasi untuk setiap periode tertentu, umumnya tiap setengah tahun atau
tahunan.
NO* =
|
Pure-discount bond (obligasi dengan diskon-murni) merupakan obligasi yang tidak
membayar kupon, sehingga obligasi dijual dengan harga diskon. Jika obligasi
tidak membayar kupon, maka nilai intrinsik dari obligasi pada saat tertentu
dapat diperkirakan dengan rumus :
Notasi :
NO* = nilai
intrinsik dari obligasi.
i = suku
bunga diskonto (discount rate) yang digunakan.
NTJTn = nilai
jatuh tempo obligasi. (Jogiyanto, 2014:191)
Bagian C
STRATEGI PENGELOLAAN OBLIGASI
Menurut
Eduardus tendelin (2010;176) Dalam pengelolaan portofolio obligasi ada tiga
pendekatan, yaitu pasif, aktif dan kombinasi dari kedua pendekatan tersebut
atau strategi imunisasi. Pemilihan strategi yang akan digunakan sangat
tegantung kepada preferensi risiko, pengetahuan tentang pasar obligasi dan
tujuan dari investasi yang ingin dicapai oleh investor.
2.2.1 Strategi
Pengelolaan pasif
Menurut
William F.sharpe (1997;1) Metode yang termasuk kategori pasif berdasar pada
asumsi bahwa pasar obligasi berbentuk efisiensi semi kuat – jadi harga obligasi
sekarang, dipandang merefleksikan semua informasi yang tersedia untuk publik
secara kuat. Jadi obligasi dirasakan memiliki nilai yang layak di pasar,
memberikan return (hasil) yang setaraf dengan risiko yang terlibat. Sebagai
tambahan kepercayaan bahwa obligasi individu tidak salah dihargai (mispriced),
investor pasif juga percaya bahwa usaha untuk meramalkan tingkat bunga , secara
umum tidak berguna.
Menurut
Eduardus tendelin (2010;176-177) Strategi pasif didasari pemikiran bahwa pasar
dalam kondisi yang efisien, sehingga harga-harga sekuritas di pasar sudah
ditentukan secara tepat sesuai dengan nilai instrinsiknya. Investor yang
menganut strategi pasif, tidak secara aktif mencari kemungkinan-kemungkinan
strategi perdagangan tertentu yang bisa menghasilkan return abnormal. Oleh
karena strategi pasif didasari oleh asumsi bahwa harga obligasi sudah
ditentukan secara fair maka strategi pasif menggunkan informasi-informasi yang ada
sekarang, bukan informasi-informasi yang bersifat estimasi.
Strategi
yang termasuk pendekatan pasif dalam pengelolaan portofolio obligasi adalah
strategi beli dan simpan dan strategi mengikuti indeks (indexing) pasar.
1. Beli dan simpan. Investor yang
mengikuti strategi beli dan simpan, berarti ia berniat untuk tidak aktif
melakukan perdagangan. Investor tersebut secara hati-hati memilih obligasi yang
akan dibentuk dalam portofolionya dan investor tidak berusaha memperdagangkan
obligasi tersebut untuk mendapatkan return yang lebih tinggi, sehingga factor
penting dalam strategi beli dan simpan adalah pemilihan obligasi yang sesuai
dengan kebutuhan investor.
2. Mengikuti indeks pasar.
Investor tidak akan mampu memperoleh keuntungan abnormal karena harga obligasi
sudah mencerminkan semua informasi yang ada. Kondisi tersebut menyebabkan tidak
ada satupun investor mampu mendapatkan return yang lebih besar dari return
pasar, sehingga investor akan membentuk porofolio yang sesuai dengan kinerja
pasar.
2.2.2 Strategi
Imunisasi
Menurut
Eduardus tendelin (2010;177-178) Strategi imunisasi adalah strategi yang
berusaha untuk melindungi portofolio terhadap risiko tingkat bunga dengan cara
saling meniadakan pengaruh dua komponen risiko tingkat bunga, yaitu risiko
harga dan risiko reinvestasi. Risiko harga merupakan risiko yang berasal dari
hubungan yang terbalik antara harga obligasi dengan tingkat bunga. Artinya
semakin rendah tingkat bunga maka harga obligasi akan semakin tinggi. Sedangkan
risiko riinvestasi merupakan risiko yang berasal dari ketidakpastian mengenai
tingkat investasi terhadap kupon yang akan diterima dimasa yang akan datang.
Investasi
obligasi dapat diimunisasi dengan cara menyamakan durasi obligasi dengan
horizon investasi. Horizon investasi adalah lamanya waktu yang diinginkan
investor untuk tetap mempertahankan investasi obligasinya.
Ada
beberapa variasi strategi imunisasi antara lain strategi durasi dan strategi
manuritas. Perbedaan kedua strategi tersebut terletak pada waktu manuritasnya.
Strategi manuritas akan berusaha menyamakan waktu manuritas dengan horizon
investasi. Sedangkan strategi durasi tidak memperhatikan waktu manuritas tetapi
hanya akan berusaha menyamakan durasi dengan horizon investasi. Kedua strategi
tersebut sering disebut dengan strategi penyesuaian horizon.
Menurut william F.Sharpe (1997
; 12) Imunisasi dilakukan dengan menghitung durasi arus keluar yang dijanjikan
dan kemudian menginvestasikan portofolio obligasi yang memiliki
durasi yang sama. Dalam melakukan hal tersebut, teknik ini memanfaatkan
pengamatan bahwa durasi portofolio obligasi sama dengan rata-rata tertimbang
durasi obligasi individu di portofolio.
Masalah dengan imunisasi
yaitu :
1. Risiko default dan call yaitu
imunisasi didasarkan pada asumsi bahwa obligasi tidak akan default dan di call
sebelum jatuh tempo jadi obligasi diasumsikan bebas risiko call dan default.
Konsekuensinya, jika obligasi portofolio menjadi default stau di call, portofolio
tidak akan kebal.
2. Pergeseran tidak paralel
berganda di kurva yield yang tidak horizontal yaitu imunisasi (dan durasi) juga
didasarkan pada asumsi bahwa kurva yield horzontal dan tiap pergeserannya
adalah paralel dan akan terjadi sebelum pembayaran diterima dari obligasi yang
di beli.
3. Penyeimbangan ulang yaitu
merujuk pada penjualan sebagian sekuritas yang dimiliki dan menggantinya dengan
sekuritas lain sehingga durasi portofolio sesuai dengan durasi arus kas keluar
yang dijanjikan.
2.2.3 Strategi aktif
Menurut
William F.sharpe (1997;1) Metode aktif manajemen portofolio obligasi didasarkan
pada asumsi bahwa pasar obligasi sangat tidak efisien , oleh karena itu memberi
investor peluang untuk memperoleh return di atas rata-rata. Jadi
manajemen aktif didasarkan pada kemampuan manajer portofolio untuk
mengidentifikasi obligasi yang salah dihargai atau menentukan saat yang tepat
untuk membeli atau menjual di pasar obligasi dengan meramalkan tingkat bunga
secara akurat.
Menurut
Eduardus tendelin (2010;178-179) Perbedaan antara strategi pasif dan aktif
dapat dilihat dari data yang diperlukan. Jika pada strategi pasif, data yang
diperlukan sudah diketahui pada saat melakukan analisis (tingkat bunga,
maturitas, kualitas, dan YTM) tetapi pada strategi aktif data diperlukan belum
diketahui dengan pasti karena sifatnya masih estimasi.
1. Mengestimasi perubahan tingkat
bunga. Perubahan tingkat bunga akan mempengaruhi harga obligasi denga arah
terbalik , artinya jika tingkat bunga mengalami kenaikan maka harga obligasi
akan mengalami penurunan. Begitu juga sebaliknya, jika terjadi penurunan
tingkat bunga maka harga obligasi akan naik.
2. Mengidentifikasi adanya
kesalahan harga pada suatu obligasi. Manajer portofolio obligasi berusaha
menyesuaikan perubahan lingkungan yang terjadi dengan melaksanakan apa yang
disebut dengan bond swaps, yaitu suatu strategi pengelolaan aktif yang berusaha
untuk meningkat tingkat return portofolio obligasi dengan cara mengidentifikasi
adanya kesalahan penetapan harga pada suatu obligasi di pasar.
Oleh karena perkembangan pasar
modal yang sedemikian pesat maka banyak teknik-teknik pengelolaan portfolio
obligasi aktif baru juga bermunculan seperti misalnya interest rate swaps,
yaitu sebuah kontrak antara dua pihak untuk saling menukarkan aliran kas
berdasarkan sekuritas yang bebeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar