Pertemuan 6 : PENGENDALIAN STRATEGIS SERTA INOVASI KEWIRAUSAHAAN

PENGENDALIAN  STRATEGIS  SERTA INOVASI  KEWIRAUSAHAAN





Pengertian Pengendalian Strategis.


Pengendalian strategis (strategic control) merupakan usaha manajemen untuk melacak suatu strategi saat dilaksanakan, mendeteksi masalah-masalah atau perubahan-perubahan dalam asumsi dasarnya, dan membuat penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan. 

Jenis-jenis Pengendalian Strategis .


Terdapat 4 (empat) jenis pengendalian strategis, yaitu :
a.       Pengendalian Premis (premise control), dirancang untuk memeriksa secara sistematis dan terus-menerus apakah prinsip yang mendasari strategi masih berlaku atau tidak.


b.      Pengamatan Strategis (stategic surveillance), dirancang untuk memantau secara luas berbagai peristiwa di dalam dan luar perusahaan yang mungkin sekali mempengaruhi jalan strateginya.


c.       Pengendalian berupa peringatan khusus (special alert control), adalah pemikiran kembali yang teliti, dan kebanyakan cepat dari strategi perusahaan karena sebuah peristiwa yang mendadak dan tidak diharapkan.


d.      Pengendalian atas implementasi (implementation control), dirancang untuk menilai apakah keseluruhan strategi harus diubah dengan mempertimbangkan hasil-hasil yang berkaitan dengan tindakan-tindakan tambahan dalam keseluruhan strategi. Dua jenis dasar pengendalian atas implementasi adalah :


Ø  Metode Balanced Scorecard
Kartu skor berimbang (balanced scorecard) merupakan suatu system manajemen (dan bukan sekadar sistem pengukuran) yang memungkinkan perusahaan memperjelas strategi mereka, menerjemahkan strategi menjadi tindakan, dan menghasilkan umpan balik yang bermanfaat, seperti apakah strategi tersebut menciptakan nilai, berpengaruh terhadap kompetensi inti, memuaskan pelanggan perusahaan, dan menghasilkan penghargaan keuangan untuk para pemegang saham.


Balanced scorecard mengusulkan agar kita melihat organisasi, mengembangkan standar pengukuran, serta mengumpulkan data dan menganalisisnya berdasarkan perspektif berikut :


a)      Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan : Seberapa bagus kita secara terus-menerus meningkatkan dan menciptakn nilai? Scorecard tersebut menekankan pada pengukuran yang berhubungan dengan inovasi dan pembelajaran organisasi untuk menghitung kinerja dalam dimensi ini—kepemimpinan teknologi, waktu siklus pengembangan produk, peningkatan proses operasi, dan seterusnya.


b)      Perspektif proses bisnis : Apakah kompetensi utama kita dan bidang-bidang dari kehebatan operasi? Proses bisnis internal dan pelaksanaannya yang efektif sebagaimana diukur dengan produktivitas, waktu siklus, pengukuran kualitas, periode dan tidak produktif, berbagai pengukuran biaya, dan lainnya, merupakan input scorecard untuk perspektif ini.


c)      Perspektif pelanggan: Seberapa puaskah para pelanggan? Perspektif kepuasan pelanggan secara khusus menambah pengukuran yang berhubungan dengan tingkat kerusakan, pengiriman tepat waktu, dukungan garansi, pengembangan produk, dan lainnya.


d)      Perspektif keuangan: Bagaimana kita melayani para pemegang saham? Perspektif keuangan secara khusus menggunakan pengukuran arus kas, pengembalian atas modal, penjualan, dan pertumbuhan penghasilan.

Ø  Inovasi dan Kewirausahaan
Inovasi (innovation) merupakan komersialisasi awal penemuan dengan menghasilkan dan menjual suatu produk, jasa, atau proses baru. Ada 2 jenis inovasi, yaitu :


a)      Inovasi inkremental (incremental innovation).
Inovasi inkremental diartikan sebagai perubahan atau penyesuaian sederhana dalam produk, jasa, atau proses yang ada. Dorongan utama dari inovasi inkremental dalam banyak perusahaan selama beberapa tahun terakhir berasal dari program-program yang ditujukan pada peningkatan terus-menerus, pengurangan biaya, dan pengelolaan kualitas.


Six sigma adalah pendekatan terus-menerus lainnya yang digunakan banyak perusahaan untuk memacu peningkatan inovasi dalam bisnis. Six sigma merupakan pendekatan yang tepat dan analitis terhadap kualitas dan peningkatan terus-menerus dengan tujuan meningkatan keuntungan melalui pengurangan barang cacat, menghasilkan peningkatan, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan kinerja terbaik di kelasnya.


b)      Inovasi terobosan (breakthrough innovation).
Inovasi terobosan merupakan inovasi dalam hal produk, proses, teknologi, atau biaya terkait hal ini yang menunjukkan lompatan kuantum ke arah perbaikan pada satu atau lebih cara-cara tersebut.


Pendekatan terobosan terhadap inovasi pada dasarnya lebih berisiko daripada pendekatan inovasi inkremental, karena perusahaan-perusahaan yang berkomitmen terhadap inovasi terobosan pertama-tama harus memiliki kemampuan untuk menjelaskan bagaimana pentingnya suatu proyek terobosan terhadap masa depan perusahaan secara jelas kepada semua karyawan di setiap tingkatan.

 Risiko-risiko Terkait Inovasi


a. Risiko Pasar
Berasal dari ketidakpastian terkait keberadaan suatu pasar, ukurannya, dan tingkat pertumbuhannya bagi produk atau jasa yang dimaksud.


b.      Risiko Teknologi
Berasal dari ketidakpastian mengenai bagaimana teknologi akan berkembang serta kerumitan yang muncul melalui standar teknis dan desain atau pendekatan dominan.

Kewirausahaan (entrepreneurship)


Kewirausahaan adalah proses menggabungkan ide serta tindakan kreatif dan inovatif dengan keahlian manajemen dan organisasi yang diperlukan untuk mengerahkan sumber daya manusia, uang, dan operasi yang tepat untuk mencapai suatu kebutuhan yang dikenali dan menciptakan kekayaan dalam prosesnya.


Tiga elemen penting dalam kewirausahaan, yaitu :


a.       Peluang.
b.      Tim kewirausahaan.


Pengusaha sukses dan tim kewirausahaan membawa beberapa kompetensi dan karakteristik pada perusahaan baru mereka, yaitu kompetensi teknis dan keahlian manajemen bisnis. Beberapa perilaku dan karakteristik psikologis yang biasanya dikaitkan dengan para pengusaha sukses :

§  Komitmen tiada akhir dan kebulatan tekad.
§  Keinginan kuat terhadap pencapaian.
§  Orientasi terhadap peluang dan tujuan.
§   Lokus pengendalian internal.
§  Toleransi terhadap ketidakjelasan dan stres.
§  Keahlian dalam mengambil banyak risiko.
§  Tidak terlalu membutuhkan status dan kekuasaan.
§  Penyelesai masalah.
§  Kebutuhan yang besar akan umpan balik.
§  Kemampuan menghadapi kegagalan.
§  Energi yang tak terbatas, kesehatan yang baik, dan kestabilan emosional.

Kewirausahaan dalam Perusahaan (intrapreneurship).


Intrapreneurship adalah proses dan upaya untuk mengidentifikasi, mendorong, memungkinkan, dan membantu terwujudnya kewirausahaan dalam suatu perusahaan besar, dalam rangka untuk menciptakan produk, proses, atau jasa baru yang menjadi aliran penghasilan baru utama dan sumber-sumber penghematan biaya bagi perusahaan.


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Business

Popular

Arsip Blog

Recent Posts