TUJUAN DAN STRATEGI JANGKA PANJANG.
Definisi
Tujuan jangka panjang
didefinisikan sebagai hasil yang dicoba untuk dicapai oleh perusahaan selama
periode waktu tertentu, biasanya lima tahun. tujuan jangka panjang lainnya,
seharusnya dapat diterima, fleksibel, terukur seiring berjalannya waktu ,
memotivasi, sesuai, dapat dipahami, dan dapat dicapai.
Strategi utama didefinisikan
sebagai pendekatan komprehensif yang mengarahkan tindakan-tindakan utama yang
dirancang untuk mencapai tujuan jangka panjang. Lima Belas pilihan strategi
utama yang dibahas : pertumbuhan terkonsentrasi, pengembangan pasar,
pengembangan produk, inovasi, integrasi horizontal, integrasi vartikal,
diversifikasi konsentris, diversifikasi konglomerasi, putar haluan, divestasi,
likuidasi, kepailitan, usaha patungan, aliansi strategis, dan konsorsium.
Kategori umum
Kategori umum untuk tujuan jangka panjang
bisnis meliputi :
Profitability
(Profitabilitas)
Kemampuan dari suatu perusahaan untuk
beroperasi dalam jangka panjang bergantung pada tingkat laba yang memadai.
Perusahaan yang dikelola secara strategis pada umumnya memiliki tujuan laba,
yang dinyatakan dalam bentuk laba persaham.
Employee development
(Pengembangan Karyawan)
Karyawan menghargai pendidikan danpelatihan,
sebagian karena hal tersebut mengarah pada kompensasi dan jaminan kerja yang
lebih tinggi. Menyajikan peluang semacam itu sering kali meningkatkan
produktivitas dan mengurangi perputaran karyawan. Oleh karena itu para pembuat
keputusan strategis sering kali memasukan tujuan pengembangan karyawan kedalam
rencana jangka panjang.
Productivity
(Produktifitas)
Para manager strategis secara terus mencoba
meningkatkan produktivitas sistem mereka. Perusahaan yang dapat memperbaiki
hubungan input-output pada umumnya dapat meningkatkan profitabilitas. Dengan
demikian perusahaan-perusahaan hampir selalu menyatakan suatu tujuan
produktivitas. Tujuan produktivita yang umum digunakan adalah jumlah barang
yang diproduksi atau jumlah jasa yang diberikan perunit input.
Technology
leadership (Teknologi Kepemimpinan)
Perusahan harus memutuskan
apakah akan menjadi pemimpin atau hanya jadi pengikut di pasar. Setiap
pendekatan dapat berhasil, tetapi masing-masing membutuhkan postur strategi
yang berbeda. Oleh karena itu banyak perusahaan menyatakan suatu tujuan
berkaitan dengan kepemimpinan teknologi.
Employee
relations(Relasi Pekerja)
Apakah terikat dengan kontrak
serikat pekerja atau tidak perusahaan-perusahaan secara aktif mencoba untuk
menggembangkan hubungan baik dengan karyawan. Bahkan langka-langka proaktif
dalam mengantisipasi kebutuhan dan harapan karyawan merupakan karakteristik
dari para manajer strategis. Para manajer strategis yakin bahwa produktivitas
hubungan dengan loyalitas karyawan dan apresiasi atas perhatian manajer
terhadap kesejahteraan karyawan.
Competitive
position (posisi kompetitif)
Salah satu ukuran keberhasilan
perusahaan adalah salah satu dominasi relatifnya di pasar.
Perusahaan-perusahaan yang lebih besar pada umumnya menetapkan tujuan dalam hal
posisi konpetitif, sering kali menggunakan penjualan total atau pangsa pasar
sebagai ukuran posisi kompetitifnya.
Responsibilities To society(Tanggung Jawab Untuk Masyarakat)
Para manajer memahami tanggung
jawab mereka terhadap pelanggan dan masyarakat secara umum. Bahkan banyak
perusahaan mencoba untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya melampaui
persyaratan pemerintah. Perusahaan-perusahaan tersebut bukan hanya bekerja
untuk mengembangkan reputasi sebagai produsen dari produk dan jasa dengan harga
yang layak, melainkan menjadi warganegara yang bertanggung jawab.
Objectives are the basis for:
Designing jobs (Mendesain Pekerjaan).
Dengan adanya tujuan, memudahkan kita untuk mengatur dan mendesain bagian pekerjaan yang di butuhkan.
Organizing
activities (Pengorganisasian Kegiatan).
Tujuan dapat membentuk kegiatan apa saja yang akan diorganisasikan.
Tujuan dapat membentuk kegiatan apa saja yang akan diorganisasikan.
Providing direction (Memberikan Arahan)
Arah pekerjaan yang di lakukan akan sesuai dengan tujuan yang diharapkan (pekerjaan tidak melencenng dari jalur).
Arah pekerjaan yang di lakukan akan sesuai dengan tujuan yang diharapkan (pekerjaan tidak melencenng dari jalur).
Organizational
synergy (Sinergi Organisasi)
Sinergi organisai akan terbetuk dengan sangat kuat. Dalam hal ini tujuan berperan sebagai working supporter.
Sinergi organisai akan terbetuk dengan sangat kuat. Dalam hal ini tujuan berperan sebagai working supporter.
Standards for
evaluation (Standar untuk evaluasi)
Evaluasi kerja dilaksanakan untuk menentukan kesesuaian kinerja dengan tujuan.
Evaluasi kerja dilaksanakan untuk menentukan kesesuaian kinerja dengan tujuan.
Benefits of
Long Term Objective (Manfaat Tujuan Jangka Panjang) :
· Memberi pemahaman thd stakeholder ttg masa depan
organisasi.( An understanding of the
stakeholders about the future of the organization.)
· Dasar pengambilan keputusan yg konsisten kepada
manajer (Consistent basis for decision making to manager).
· Minimalisir potensi konflik. (Minimize the potential
for conflict).
· Mendorong usaha & pencapaian (Encourage effort and
achievement).
· Desain & organisasi pekerjaan. (Design and
organization of work.)
· Tanpa tujuan jk panjang, harapan perusahaan tidak akan
tercapai (Without long-term objective, the company hopes will not be achieved).
Not Managing by Objective (Beberapa alternative yang harus di
hindari untuk mencapai tujuan jangka panjang)
Para perencana strategis harus menghindari berbagai alternatif berikut
ini untuk mencapai tujuan jangka panjang , yaitu (not managing by objectives) :
Mengelola berdasarkan Ekstrapolasi, (Managing by extrapolation).
yaitu mengikuti perinsip, “Jika tidak rusak,
tidak usah diperbaiki” Intinya adalah tetap melakukan hal yang sama dengan cara
yang sama karena segalanya berjalan lancar.
Mengelola berdasarkan Krisis, (Managing by Crisis).
yaitu berdasarkan keyakinan bahwa untuk
mengetahui seberapa baik seorang perencana strategis adalah dengan mengukur
kemampuannya dalam menyelesaikan masalah. Karena ada banyak sekali krisis dan
masalah, yang dihadapi oleh setiap orang dan setiap organisasi, para perencana
strategis harus menggunakan waktu dan energi kreatif mereka untuk menyelesaikan
masalah yang paling mendesak. Menggelola berdasarkan krisis sebenarnya adalah
bentuk reaksi dan bukannya aksi (tindakan) serta membiarkan kejadian yang
mendikte apa dan kapan ada keputusan manajemen.
Mengelola secara Subjektif, (Managing in Subjective).
yaitu atas dasar pemikiran bahwa tidak ada rencana
umum yang menentukan arah mana yang harus ditempuh dan apa yang harus
dikerjakan; kerjakanlah yang terbaik untuk menyelelesaikan apa yang dianggap
harus diselesaikan.
Mengelola berdasarkan Harapan, (Managing in Subjective).
yaitu atas dasar kenyataan
bahwa masa depan penuh dengan ketidak pastian. Jika berupaya dan tidak
berhasil, maka kita berharap pada upaya kedua (atau ketiga), kita akan
berhasil. Keputusan dibuat dengan harapan keputusan tersebut dapat dijalankan
dan keberhasilan tinggal beberapa langkah lagi, terutama jika nasib dan
keberuntungan berpihak kepada kita.
Tips For Setting Long Term
Objective (Tips untuk menetapkan tujuan jangka panjang).
Mengatasi kendala budaya.
Perlu dipastikan bahwa
nilai-nilai organisasi- termasuk cara memformulasikan dan mengkaji kasus
bisnis- selaras dengan tujuan jangka panjang.
Menetapkan kembali visi dan tujuan jangka panjang. (
Pemahaman akan posisi yang
diinginkan di masa depan, berikut cara pandang dari luar-ke dalam mengenai
perubahan industri.
Mengidentifikasi kemampuan jangka panjang yang dibutuhkan.
Sebuah organisasi haruslah baik
pada suatu hal yang dapat membuat jarak dengan pesaingnya. Ini membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk dibangun
Mengombinasikan sudut pandang
jangka pendek-jangka panjang.
Pemikiran strategi sebagai
suatu kontinum pemikiran yang memiliki benang merah dari masa depan ke masa
kini, dan sebaliknya.
Tetap melihat mega trend.
Pandangan jangka panjang
tidaklah statis, tapi akan terus berevolusi karena dipengaruhi oleh kondisi
makro atau mega trends yang mengubah lingkungan masa datang.
Menjadi disiplin dan konsisten.
Berpikir ke depan dan
mengantisipasi masa depan membutuhkan ketelatenan dan disiplin ketika terjadi
penurunan kinerja jangka pendek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar