Pertemuan 5 : Anggaran Penjualan

Anggaran Penjualan
A.     Apa yang dimaksud dengan Anggaran Penjualan?
Anggaran Penjualan adalah rencana dan perkiraan yang disusun oleh perusahaan dalam melaksanakan penjualan dalam suatu periode tertentu dengan cara menetapkan perkiraan unit barang yang akan di jual beserta harga jualnya. Anggaran ini disebut juga dengan Master Budget.
B.     Mengapa Anggaran Penjualan perlu disusun?
Untuk dijadikan sebagai dasar total unit barang yang ingin dijual dan juga dijadikan sebagai dasar kuantitas kenerja perusahaan pada divisi penjualan.
C.     Apa akibat dari tidak disusunnya Anggaran Penjualan?
Akibatnya adalah perusahaan tidak memiliki dasar dalam melakukan penjualan pada suatu periode dan jika hanya menerka kuantitas penjualan maka perusahaan tidak akan mendapatkan hasil yang efisien sehingga mengakibatkan kerugian.
D.    Apa  yang mempengaruhi penyusunan Anggaran Penjualan?
Data penjualan periode sebelumnya, target penjualan, harga jual, penjualan industri, pangsa pasar, dan faktor-faktor lainnya.
E.     Contoh ilustrasi dan teknis penyusunan Anggaran Penjualan
1.      Metode Rata-rata bergerak
PT Maju Sempurna adalah perusahaan yang mengolah “Rokok Herbal”, berikut data penjualan 3 bulan terakhir, tentukan penjualan bulan Desember!
Bulan
Penjualan
(kuantitas)
September
1.000
Oktober
1.200
November
1.400
Desember
*1.200

*1.200 diperoleh dari jumlah 3 bulan sebelumnya dibagi 3 (karena periode anggarannya 3 bulan)

2.      Metode Trend moment
Berikut adalah data penjualan PT Maju Sempurna dari tahun 2003-2008, tentukan penjualan tahun 2009!
Tahun
Y
X
XY
X2
2003
240
0
0
0
2004
250
1
250
1
2005
280
2
560
4
2006
290
3
870
9
2007
305
4
1.220
16
2008
330
5
1.650
25
Ʃ
1.695
15
4.550
55

 Masukkan data-data yang diatas ke dalam rumus
ƩY       = n.a + b. ƩX
ƩXY    = a. ƩX + b. ƩX2
1.695   = 6.a +b.15
4.550   = 15a + b. 55
Selesaikan dengan metode eliminasi
1.695 = 6.a +b.15
4.550 = 15a + b. 55
Jadi persamaannya menjadi
4.237,5   = 15a + 37,5b
4.550      = 15a + 55b
-312,5     = -17,5b
      b       = 17,8571
Masukkan nilai b ke persamaan 1
1.695      = 6a + 267,8571
       a      = 237,8571
Masukkan nilai a dan b kedalam persamaan Y= a + bX
Jadi penjualan tahun 2006 adalah:
Y            = 237,8571 + 17,8571*6
Y            = 350
3.      Metode Perkiraan asosiatif: Regresi dan Analisis Korelasi.
Contoh perhitungan:
Tahun
Penjualan (y)
Pengeluaran iklan (x)
xy
2003
1.000.000
55.000
55.000.000.000
3.025.000.000
2004
1.250.000
70.000
87.500.000.000
4.900.000.000
2005
1.375.000
83.500
114.812.500.000
6.972.250.000
2006
1.500.000
100.000
150.000.000.000
10.000.000.000
2007
1.785.000
122.500
218.662.500.000
15.006.250.000
2008
2.005.000
157.500
315.787.500.000
24.806.250.000
∑y = 8.915.000
∑x = 588.500
∑xy = 941.762.500.000
 = 64.709.750.000

b = 
 b  = 9,64
 a = 
 a  = 540.477,5
Persamaan regresinya adalah
Penjualan rokok herbal = 504.477,5 + 9,64
Penjualan = 540.477,5 + 9.64*175.000
          = Rp2.227.477.500
4.      Metode Analisis Industri
Contoh, pada tahun 2005, PT Maju Sempurna mampu menjual produknya sebesar 40.000 unit dan penjualan industr 100.000 unit. Jika penjualan industrtahun 2006 diperkirakan naik 25% dan manajemen PT Maju Sempurna memperkirakan pangsa pasar perusahaan untuk tahun 2006 sama seperti tahun 2005. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
a.       Tentukan pangsa pasar tahun 2005
b.      Tentukan penjualan industruntuk tahun 2006
Penjualan industri tahun 2006   = 100.000 x (1+25%)
                                                   = 125.000
c.       Tentukan pangsa pasar tahun 2006
Pangsa pasar tahun 2006 = 40% karena sama dengan tahun 2005
Penjualan PT M. S tahun 2006 = Penjualan industry 2006 x pangsa pasar PT M.S tahun 2006  = 125.000 x 40%
                                                      = 50.000 unit


BAB II
Anggaran Produksi
A.     Apa yang dimaksud dengan Anggaran Produksi?
Rencana perusahaan untuk memproduksi barang jadi dengan landasan anggaran penjualan yang sudah dibuat.
B.     Mengapa Anggaran Produksi perlu disusun?
Untuk membantu divisi produksi pada perusahaan dalam merencanakan produksi yang sesuai dengan anggaran penjualan.
C.     Apa akibat dari tidak disusunnya Anggaran Penjualan?
Akibatnya adalah divisi produksi akan kesulitan dalam melakukan kebijakan di saat melaksanakan aktivitas produksi.
D.    Apa yang mempengaruhi penyusunan Anggaran Produksi?
Data anggaran penjualan yang telah disusun, data persediaan produk akhir periode sebelumnya, faktor pasar, luas gudang, biaya gudang, dll.
E.     Contoh ilustrasi dan teknis penyusunan Anggaran Produksi
1.      Kebijakan Tingkat Produksi
PT Maju Sempurna
Anggaran Produksi
Triwulan Keempat Tahun 2009
September
Oktober
November
Total
Penjualan (unit)
1.000
1.200
1.400
*3600
Ditambah: Persediaan Akhir
³500
³450
**200
**200
Total Barang jadi yang dibutuhkan
²1.500
²1.650
²1.600
¹3.800
Dikurangi: Persediaan Awal
***350
³500
³450
***350
Jumlah Barang Jadi yg akan diproduksi
°1.150
°1.150
°1.150
ª3.450

Keterangan:
*8250                 = total penjualan 3 bulan
**200                 = estimasi persediaan akhir bulan terakhir
***350               =  estimasi persediaan awal bulan pertama
ª3.450                 = ¹ - ***
¹3.800                 = * + **
°1.150                 = ª : 3 →adalah jumlah bulan per periode anggaran
²1.600                 = 1.400 + ** →begitu juga dengan bulan yang lain
³450                    = ² - ° → begitu juga dengan bulan yang lain

2.      Kebijakan Tingkat Persediaan
Contoh perhitungan:
PT Maju Sempurna
Anggaran Produksi
Triwulan Keempat Tahun 2009
September
Oktober
November
Total
Penjualan (unit)
1.000
1.200
1.400
*3600
Ditambah: Persediaan Akhir
³190
³270
**350
**350
Total Barang jadi yang dibutuhkan
²1.190
²1.470
²1.750
¹3.950
Dikurangi: Persediaan Awal
***110
³190
³270
***110
Jumlah Barang Jadi yg akan diproduksi
°1.080
°1.280
°1.480
ª3.840

Keterangan:
            *3.600    = total penjualan 3 bulan
            **350     = estimasi persediaan akhir
            ***110   = estimasi persediaan awal
            ¹3.950     = * + **
            ²1.750     = 1.400 + **
            ³190        = ** + *** : 3 →karena 3 bulan per periode dan 190 menjadi pers. Awal bulan yang lalu. Untuk bulan yang lain perhitungannya juga sama
            °1.480     = ² - ³
           
BAB III
ANGGARAN BIAYA PRODUKSI
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
1.      Apa yang dimaksud dengan Anggaran Pemakaian Bahan Baku?
Anggaran yang dibuat untuk menyajikan informasi mengenai total bahan baku yang diperlukan dan biaya bahan baku yang akan dikeluarkan dalam aktivitas produksi.
2.      Mengapa Anggaran Pemakaian Bahan Baku perlu disusun?
Untuk menghitung dan mengetahui biaya produk jadi per unitnya dan juga total biaya dalam satu periode.
3.      Apa akibat dari  tidak disusunnya Anggaran Pemakaian Bahan Baku?
Divisi produksi tidak mengetahui jumlah biaya yang sebenarnya ketika hendak melaksanakan aktivitas produksi.
4.      Apa yang mempengaruhi penyusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku?
Jumlah Produksi (dari Anggaran Produksi), bahan baku yang digunakan, standar kebutuhan bahan bak, dan harga per satuannya
5.      Contoh ilustrasi dan teknis penyusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku
PT Maju Sempurna hendak menyusun anggaran pemakaian bahan baku terhadap anggaran produksi yang telah disusun sebelumnya. Standar kebutuhan bahan baku yang diperlukan adalah 10 gram/batang dan bahan herbal 20 gram/batang. Harga Tembakau  per kg adalah Rp500.000 dan Bahan Herbal per kgadalah Rp300.000
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
PT Maju Sempurna
Bulan September 2009
Tembakau
Bahan Herbal
Jumlah produksi barang jadi
1.000
1.000
Standar Kebutuhan Bahan baku per batang
10
20
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi
¹10
¹20
Harga bahan baku per kg
500.000
300.000
Total biaya bahan baku untuk produksi
²5.000.000
²6.000.000

Keterangan:
¹20                = 20 gram x 1.000 → begitu pula untuk jumlah kebutuhan bb yang lain
²6.000.000    = ¹ x 300.000 → begitu pula untuk total bb yang lain
Anggaran Pembelian Bahan Baku
1.      Apa yang dimaksud dengan Anggaran Pembelian Bahan Baku?
Anggaran yang disusun untuk menentukan banyaknya jumlah bahan baku yang akan dibeli dalam suatu periode.
2.      Mengapa Anggaran Pembelian Bahan Baku perlu dibuat?
Untuk memperlihatkan harga bahan baku per unit dan total nilai pembelian bahan baku dalam rupiah.
3.      Apa akibat dari tidak disusunnya Anggaran Pembelian Bahan Baku?
Perusahan tidak tahu berapa anggaran yang harus direalisasikan untuk pembelian suatu bahan baku.
4.      Apa yang mempengaruhi penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku?
Jumlah bahan baku untuk aktivitas produksi, jumlah bahan baku yang ingin dijadikan sebagai persediaan, dan jumlah bahan baku yang tersedia (persediaan awal).
5.      Contoh ilustrasi dan teknis penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku
Contoh perhitungannya
Anggaran Pembelian Bahan Baku
PT Maju Sempurna
Bulan September 2009
Tembakau
Bahan Herbal
Jumlah kebutuhan BB untuk diproduksi
10
20
Persediaan Akhir BB
¹3
¹3
Jumlah kebutuhan BB untuk produksi
²13
²23
Persediaan Awal BB
³2
³4
Jumlah BB yang harus dibeli
ª11
ª19
Harga BB per kg
500.000
300.000
Total Biaya Pembelian BB
*5.500.000
*5.700.000

Keterangan:
¹3                   = pers. Akhir masing-masing bb
²23                 = 20 + ¹
³4                   = pers. awal masing-masing bb
ª19                  = ² - ³
*5.700.000     = ª x 300.000
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung(BTKL)
1.      Apa yang dimaksud dengan Anggaran BTKL?
Anggaran yang disusun untuk memperkirakan biaya tenaga kerja langsung selama kegiatan produksi perusahaan.
2.      Mengapa Anggaran BTKL perlu dibuat?
Untuk memperlihatkan biaya tenaga kerja langsung dan upah per jam yang diperlukan untuk kegiatan produksi.
3.      Apa akibat dari tidak dibuatnya Anggaran BTKL?
Perusahaan tidak tahu dan kesulitan untuk merealisasikan anggaran kepada tenaga kerja langsung atas kinerja yang dilakukan sehingga juga akan sulit menentukan harga pokok produsinya.
4.      Apa yang mempengaruhi penyusunan Anggaran BTKL?
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama aktivitas produksi (seperti pengemasan, pengolahan, dll), jumlah produksi, standar penggunaan jam tenaga kerja langsung, dan perkiraan upah tenaga kerja langsung per jam.
5.      Contoh ilustrasi dan teknis penyusunan Anggaran BTKL
PT Maju Sempurna hendak menyusun anggaran BTKL untuk bulan September 2009 berikut. Produksi Rokok Herbal dilakukan oleh dua departemen.
1.      Departemen Pengolah
Waktu yang dibutuhkan untuk membuat 1 batang rokok adalah 3 menit. Honor pegawai departemen pengolah per jamnya sebesar Rp 10.000,-
2.      Departemen Pengemas
Diperlukan waktu 1 menit untuk mengemas 1 bungkus rokok. Honor untuk pegawai departemen pengemas per jamnya sebesar Rp 8.000
Langkah penyusunannyan sebagai berikut:
Susun Format anggaran seperti tabel berikut dan masukkan nilai data yang sudah diketahui
*0,05 jam = 3 menit
PT Maju Sempurna
Anggaran BTKL
September 2009
Departemen Pengolah
Jumlah produksi
1.000
Standar penggunaan Jam TKL
0,05
(1)Jumlah am TKL
500
Upah per jam
Rp.10.000
(2)Anggaran BTKL Dept.Pengolah
Rp.5.000.000,-
Departemen Pengemas
Jumlah produksi
1.000
Standar penggunaan Jam TKL
0,016
(1)Jumlah jam TKL
16,6
Upah perjam
Rp8.000
(2)Anggaran BTKL Dept. Pengemas
Rp133.333,3
(3)Total Biaya TKL
Rp5.133.333,3
Keterangan:
(1)Jumlah jam TKL              = Jumlah produksi x Standar penggunaan jam TKL
(2)Anggaran BTKL Dept.    = Jumlah jam TKL x upah per jam
(3)Total BTKL                     = Anggaran BTKL Dept. Pengolah + Anggaran BTKL Dept. Pengemas


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Business

Popular

Arsip Blog

Recent Posts