Revenue Recognition (Pengakuan Pendapatan – Kontrak
Konstruksi)
Karakteristik Kontrak Konstruksi
1. Kontrak konstruksi dapat untuk aset tunggal atau
berkaitan dengan sejumlah aset.
2. Kontrak konstruksi meliputi :
a.
Kontrak
konstruksi aset, misalnya, pelayanan jasa untuk manajer proyek dan
arsitek; dan
b. kontrak untuk penghancuran atau restorasi aset dan
restorasi lingkungan setelah penghancuran aset.
3. Kontrak dapat berbentuk:
a.
Kontrak
harga tetap
b. Kontrak biaya plus
Pendapatan Kontrak
Pendapatan
kontrak terdiri dari:
·
nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak;
dan
·
penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan
pembayaran insentif: sepanjang hal
ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan; dan dapat diukur secara andal.
Penyimpangan Kontrak
Penyimpangan
adalah suatu instruksi yang diberikan pelanggan mengenai perubahan dalam
lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan kontrak. Penyimpangan
dimasukkan ke dalam pendapatan kontrak jika:
ü kemungkinan
besar pelanggan akan menyetujui penyimpangan dan jumlah pendapatan yang timbul
dari penyimpangan tersebut; dan
ü jumlah
pendapatan dapat diukur secara andal.
Klaim
Klaim
adalah jumlah yang diminta kontraktor kepada pelanggan atau pihak lain sebagai
penggantian untuk biaya-biaya yang tidak termasuk dalam nilai kontrak. Pengukuran
pendapatan dari klaim mengandung ketidakpastian dan tergantung pada hasil
negosiasi. Klaim dimasukkan ke dalam
pendapatan kontrak jika:
·
negosiasi telah mencapai tingkat akhir sehingga
kemungkinan besar pelanggan akan menerima klaim tersebut; dan
·
nilai klaim yang kemungkinan besar akan disetujui oleh
pelanggan, dapat diukur secara andal.
Pembayaran Insentif
Pembayaran
insentif adalah jumlah tambahan yang dibayarkan kepada kontraktor apabila
standar-standar pelaksanaan yang telah ditentukan telah terpenuhi atau
dilampaui. Misalnya, pembayaran karena penyelesaian yang lebih awal dari suatu
kontrak. Pembayaran insentif dimasukkan dalam pendapatan kontrak jika:
·
kontrak tersebut cukup aman sehingga kemungkinan besar
pelanggan memenuhi atau melampaui standar pelaksanaan; dan
·
jumlah pembayaran insentif dapat diukur secara andal.
Pengakuan Pendapatan dan
Beban Kontrak
Jika
hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak
dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui sebagai
pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas
kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan. (Par 22). Taksiran rugi pada kontrak konstruksi tersebut segera
diakui sebagai beban sesuai dengan paragraf 36.
Pendapatan – Konstruksi (PSAK 34)
Ada dua metode
akuntansi untuk kontrak konstruksi jangka panjang:
1. Metode
prosentase penyelesaian.
§ Pendapatan
kontrak diakui sebagai pendapatan dalam laba rugi pada periode akuntansi di
mana pekerjaan dilakukan.
§ Biaya kontrak
biasanya diakui sebagai beban dalam laba rugi pada periode akuntansi di mana
pekerjaan yang berhubungan dilakukan.
Dasar pemikiran penggunaan metode prosentase penyelesaian adalah:
u Pembeli dan
penjual memiliki hak yang dilaksanakan (enforceable rights).
u Pembeli memiliki
hak secara hukum untuk meminta kinerja spesifik di dalam kontrak.
u Penjual memiliki
hak untuk meminta pembayaran atas kemajuan kontrak untuk memberikan bukti
kepemilikan pembeli.
u Hasilnya,
penjualan berkelanjutan terjadi sementara pekerjaan berlanjut, dan entitas
harus mengakui pendapatan sesuai dengan kemajuan pekerjaan tersebut.
Perusahaan menggunakan metode prosentase penyelesaian
jika semua kondisi berikut terpenuhi.
1. Jumlah
pendapatan kontrak dapat diukur dengan andal
2. Ada kemungkinan
manfaat ekonomis terkait kontrak masuk ke perusahaan
3. Biaya kontrak
sampai selesai dan tingkat penyelesaian pada akhir periode pelaporan dapat
diukur dengan andal.
4. Biaya kontrak
yang berasal dari kontrak dapat diidentifikasi dan diukur dengan andal,
sehingga biaya aktual kontrak dapat dibandingkan dengan perkiraan awal.
Perhitungan
pendapatan yang diakui – prosentase penyelesaian
![]() |
|||
![]() |
|||
Penyajian Laporan Keuangan – Prosentase Penyelesaian
Untuk menghindari double-counting
akun persediaan, selama kontrak PT A melaporkan selisih akun konstruksi
dalam proses dan akun penagihan konstruksi dalam proses di dalam laporan posisi
keuangan. Jika selisih
tersebut di posisi debit, maka dilaporkan sebagai aset lancar. Jika selisih
tersebut di posisi kredit, maka dilaporkan sebagai kewajiban lancar.
2. Metode kontrak selesai, artinya pendapatan diakui jika
kontraknya telah selesai dilaksanakan.
Kerugian untuk Kontrak Jangka Panjang
ü Kerugian di
suatu periode di dalam kontrak yang menguntungkan
Hanya di metode prosentase penyelesaian, peningkatan
biaya yang diperkirakan memerlukan penyesuaian laba kotor yang diakui periode
sebelumnya pada periode sekarang.
ü Kerugian pada
kontrak yang merugikan
Terdapat di kedua metode, perusahaan harus mengakui
keseluruhan perkiraan kerugian pada periode sekarang.
Pengungkapan di Laporan Keuangan
Kontraktor
konstruksi harus mengungkapkan:
·
Pendapatan yang diakui selama periode dan metode yang
digunakan untuk menentukan pendapatan kontrak dan tingkat penyelesaian.
·
Untuk kontrak yang sedang berlangsung, perusahaan
harus mengungkapakan jumlah agregat biaya yang dibebankan dan laba bersih yang
diakui, jumlah uang muka, dan jumlah retention.








Tidak ada komentar:
Posting Komentar