Stockholder Equity (Ekuitas)
Terdapat tiga bentuk
organisasi bisnis:
• Perorangan
• Persekutuan / Partnership
• Perusahaan
Karakteristik khusus perusahaan:
1.
Pengaruh dari undang-undang PT.
2.
Penggunaan sistem saham.
3.
Pengembangan variasi dari ownership interests (kepentingan
kepemilikan).
Karakteristik Saham
ü Hak pembagian
proporsional : Hak atas laba dan
kerugian, hak dalam manajemen
(hak voting), hak atas aset saat likuidasi, dan hak atas penerbitan saham baru untuk kelas saham yang sama (the preemptive right).
ü Memiliki resiko
kerugian terbesar.
ü Memperoleh
keuntungan atas keberhasilan perusahaan.
ü Tidak ada
jaminan memperoleh dividen dan aset
atas pembubaran perusahaan.
Ekuitas
Ekuitas (equity)
adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua liabilitas.
Ekuitas sering disebut sebagai ekuitas pemegang saham, atau modal perusahaan.
Ekuitas sering dikelompokkan pada laporan posisi keuangan ke dalam kategori
berikut.
1.
Modal saham
2.
Premi saham
3.
Saldo laba
4.
Akumulasi
penghasilan komprehensif lain
5.
Saham tresuri
6.
Kepentingan
nonpengendali (hak minoritas)
Penerbitan Saham
Prosedur penerbitan saham:
1.
Tahap Persiapan: Persetujuan RUPS dan menunjuk
penjamin emisi (underwriter)
2.
Tahap Pengajuan dan Pernyataan Pendaftaran: Otorisasi
BAPEPAM-LK
3.
Tahap Penawaran/Penjualan Saham
4.
Tahap Pencatatan Saham Di Bursa Efek
Nilai Par Saham
Nilai par saham
tidak ada hubungannya dengan nilai wajar. Penerbitan saham dengan nilai par saham yang rendah
membantu perusahaan menghindari kewajiban kontinjensi ketika saham dijual di
bawah par. Untuk menyajikan
informasi yang diperlukan untuk penerbitan saham dengan nilai par, perusahaan
mengelola akun untuk setiap kelas sebagai berikut.
ü Saham preferen
atau saham biasa à merefleksikan
nilai par atas saham yang diterbitkan
ü Premi saham à nilai lebih
atas nilai par yang dibayarkan oleh pemegang saham
Saham Tanpa Nilai Par
Perusahaan
menerbitkan saham tanpa nilai par dengan alasan: Menghindari kewajiban
kontinjensi dan menghindari
kebingungan di dalam pencatatan nilai par dn nilai pasar (fair
market value).
Saham tanpa
nilai par harus dicatat sebesar nilai saat diterbitkan tanpa agio saham. Jika regulasi mengharuskan adanya nilai yang ditetapkan pada saham
tanpa nilai par, maka selisih nilai yang ditetapkan dengan harga saat
diterbitkan dicatat sebagai agio saham.
Saham
Diterbitkan dengan Sekuritas Lain
Saham yang diterbitkan
dengan sekuritas lain harus dipisahkan komponen ekuitas dan komponen lainnya. Misalnya
convertible bond, saham diterbitkan dengan opsi / warrant. Metode untuk alokasi:
1. Metode Proporsional
Contoh soal: PT DEF
menerbitkan 500 lembar saham biasa dengan nilai par Rp 100 dan nilai wajar Rp
600, serta 200 lembar saham preferen dengan nilai par Rp 200 dan nilai wajar Rp
1.000 yang dijual dengan lump sum Rp 400.000.
|
Jumlah saham
|
Nilai
|
Total
|
%
|
|||
|
Saham
biasa
|
500
|
x
|
Rp 600
|
=
|
Rp
300.000
|
60%
|
|
Saham
Preferen
|
200
|
x
|
1.000
|
200.000
|
40%
|
|
|
Nilai
pasar
|
Rp
500.000
|
100%
|
||||
|
Alokasi:
|
Biasa
|
Preferen
|
||||
|
Harga penerbitan
|
Rp
400.000
|
Rp
400.000
|
||||
|
Alokasi %
|
60%
|
40%
|
||||
|
Total
|
Rp 240.000
|
|
Rp 160.000
|
Kas 400.000
Saham
Preferen (200 x Rp.200) 40.000
Premi
Saham – Preferen (160.000 – 40.000) 120.000
Saham
Biasa (500 x Rp.100) 50.000
Premi
saham – Biasa (240.000 - 50.000) 190.000
2. Metode penambahan
Contoh soal: PT DEF
menerbitkan 500 lembar saham biasa dengan nilai par Rp 100 dan nilai wajar Rp
600, serta 200 lembar saham preferen dengan nilai par Rp 200 dan nilai wajar tidak
diketahui yang dijual dengan lump sum Rp 400.000.
|
Jumlah saham
|
Nilai
|
Total
|
|||
|
Saham
biasa
|
500
|
x
|
Rp 600
|
=
|
Rp
300.000
|
|
Saham
preferen
|
100
|
x
|
-
|
||
|
Nilai
pasar
|
Rp
300.000
|
||||
|
Alokasi:
|
Biasa
|
Preferen
|
|||
|
Harga penerbitan
|
Rp
400.000
|
||||
|
Biasa
|
(300.000)
|
||||
|
Total
|
Rp 300.000
|
|
Rp 100.000
|
Kas 400.000
Saham
Preferen (200 x Rp.200) 40.000
Premi
Saham – Preferen (100.000 – 40.000) 60.000
Saham
Biasa (500 x Rp.100) 50.000
Premi
saham – Biasa (300.000 - 50.000) 250.000
Saham Diterbitkan dengan Transaksi Non-Kas
Perusahaan harus mencatat
saham yang diterbitkan dengan non-kas pada
Nilai
wajar atas barang atau jasa yang diterima,
atau jika
nilai wajar atas barang dan jasa tidak dapat diukur dengan handal, gunakan
nilai wajar saham yang diterbitkan.
Pembelian kembali Saham
Alasan
perusahaan
membeli kembali saham beredarnya sendiri :
1. Meningkatkan earnings
per share dan return on equity.
2. Menyediakan
saham untuk kontrak kompensasi pegawai atau untuk memenuhi kebutuhan merger potensial.
3. Menggagalkan
usaha pengambilalihan atau untuk mengurangi jumlah pemegang saham.
4. Mempengaruhi harga pasar dengan meningkatkan
permintaan à harga stabil atau
meningkat.
Saham Treasuri
Reakuisisi saham
yang telah dibeli kemudian ditarik (retirement)
atau dijual kembali di masa depan. Jika saham tidak ditarik dari peredaran, maka disebut saham
treasuri. Saham treasuri tidak
digolongkan ke dalam aset dan mengurangi nilai aset bersih. Kepemilikan saham treasuri
tidak memberikan hak-hak pemegang saham.
Karakteristik Saham Preferen
Fitur umum saham preferen:
1.
Preferensi dividen
2.
Preferensi atas aset saat likuidasi
3.
Dapat dikonversi menjadi saham biasa
4.
Dapat melakukan call atas opsi dari perusahaan
5.
Tidak memiliki hak suara / vote
Contoh soal: PT MNO
menerbitkan 5.000 lembar saham preferen dengan nilai par Rp 300 dengan harga Rp
1.000 per lembar saham. Bishop mencatat penerbitan saham sebagai berikut.
Kas 5.000.000
Saham
Preferen 1.500.000
Premi
Saham – Preferen 3.500.000
Kebijakan Dividen
Alasan
distribusi dividen tidak dimaksimalkan berdasarkan jumlah laba ditahan yang
tersedia:
·
Memelihara persetujuan dengan kreditur.
·
Memenuhi persyaratan regulasi
negara / UU PT.
·
Membiayai pertumbuhan dan ekspansi.
·
Mempengaruhi
arus kas / likuiditas.
·
Berjaga terhadap
kemungkinan
kerugian dan masalah likuiditas.
Jenis-Jenis
Dividen
Semua dividen selain dividen saham mengurangi
total ekuitas perusahaan. Ketika perusahaan mengumumkan dividen saham,
perusahaan tidak membayarkan sejumlah aset atau mengakui kewajiban, tetapi
hanya menerbitkan saham tambahan ke masing-masing pemegang saham.
1. Dividen
kas
Pengumuman dividen kas diusulkan
oleh dewan direksi. Dividen kas
yang diumumkan merupakan kewajiban (biasanya termasuk kewajiban lancar).
Perusahaan tidak mengumumkan
atau membayar dividen kas pada saham treasuri. Tiga tanggal
penting dividen kas:
ü Tanggal pengumuman
Laba ditahan xxx
Utang dividen
xxx
ü Tanggal pencatatan
No entry
ü Tanggal pembayaran
Utang dividen
xxx
Kas xxx
2. Dividen
properti
Dividen properti merupakan utang dividen dalam bentuk aset selain kas.
Properti yang akan
didistribusikan dinyatakan ulang ke dalam nilai wajar; keuntungan dan kerugian
atas selisih nilai properti diakui dalam Laporan laba-rugi.
3. Dividen
likuidasi
Dividen likuidasi merupakan
dividen yang tidak
didasarkan pada pendapatan / laba ditahan dan mengurangi ekuitas pemegang
saham. Dividen ini lebih mengimplikasikan return atas modal
investasi daripada profit yang dihasilkan perusahaan.
4. Dividen
saham
Penerbitan saham sendiri kepada pemegang saham dengan
basis pro rata, tanpa mendapatkan pembayaran apapun (tidak ada kas masuk dan keluar).
a.
Ketika
saham dividen kurang dari 20–25 persen dari saham biasa yang beredar, maka
perusahaan melakukan transfer nilai wajar dari laba ditahan (dividen saham
kecil).
b.
Ketika
saham dividen lebih dari 20–25 persen dari saham biasa yang beredar, maka nilai
par dialihkan dari laba ditahan ke modal saham (dividen saham besar).
Share Split (Pemecahan saham)
Jika perusahaan memiliki laba yang
tidka didistribusikan selama beberapa tahun, dan akumulasinya cukup besar dalam
saldo laba, maka nilai pasar dari saham beredar kemungkinan akan meningkat.
Perusahaan melakukan pemecahan saham untuk mengurangi nilai pasar saham dan
meningkatkan jumlah saham.
Perbandingan
Dividen Saham, Share Split, dan
Dividen Kas
|
Dampak pada
|
Pengumuman dividen kas
|
Pembayaran dividen kas
|
Pengumuman dan distribusi
|
||
|
Dividen saham kecil
|
Dividen saham besar
|
Share split
|
|||
|
Laba ditahan
|
Berkurang
|
Tetap
|
Berkuranga
|
Berkurangb
|
Tetap
|
|
Modal saham
|
Tetap
|
Tetap
|
Bertambahb
|
Bertambahb
|
Tetap
|
|
Agio saham
|
Tetap
|
Tetap
|
Bertambahc
|
Tetap
|
Tetap
|
|
Jumlah ekuitas
|
Berkurang
|
Tetap
|
Tetap
|
Tetap
|
Tetap
|
|
Working capital
|
Berkurang
|
Tetap
|
Tetap
|
Tetap
|
Tetap
|
|
Jumlah aset
|
Tetap
|
Berkurang
|
Tetap
|
Tetap
|
Tetap
|
|
Jumlah saham beredar
|
Tetap
|
Tetap
|
Bertambah
|
Bertambah
|
Bertambah
|
|
aHarga pasar
|
bNilai par/dinyatakan
|
cNilai lebih harga
pasar dengan nilai par
|
|||
Analisis Ekuitas
1. Tingkat pengembalian terhadap ekuitas:
Laba
bersih – dividen
preferen
Rata
- rata common equity
2. Rasio payout:
Dividen kas
Laba bersih – dividen preferen
3. Nilai buku per lembar saham:
Ekuitas pemegang saham biasa
Saham
yang beredar






Tidak ada komentar:
Posting Komentar