BAB 1 RUANG LINGKUP DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN

BAB 1
RUANG LINGKUP DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN

A.  DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam memghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Dalam konteks bisnis menurut Zimmerer ( 1996 ) “Kewirausahaan adalah hasil dari suatu usaha disiplin serta proses sistematis serta penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.”
Dulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, sehingga wirausaha tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang, kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi merupakan disiplin ilmu yang dapat diajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh sebab itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus mempunyai pengetahuan tentang segala aspek usaha yang akan ditekuninya.
Dilihat dari awal perkembangannya, sejak awal abad ke-20, kewirausahaan sudah diperkenalkan di beberapa Negara, misalnya di Belanda dikenal sebagai “Ondermener” dan di jerman dikenal sebagai “Untermehner”. Di beberapa negara, kewirausahaan memiliki beberapa tanggung jawab, antara lain tanggung jawab dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisasi dan komersil, penyediaan modal, penerimaan dan penanganan tenaga kerja, pembelian, penjualan, pemasangan iklan, dan lain-lain. Kemudian pada tahun 1950-an, pendidian kewirausahaan mulai dirintis di beberapa Negara seperti di eropa, amerika dan kanada. Bahkan sejak tahun 1970-an, banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan, manajemen usaha kecil, atau manajemen usaha baru. Pada tahun 1980-an, hamper 500 sekolah di AS memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu.
Menurut Soeharto prawirokusumo, pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen, karena :
1.    Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu terdapat teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.
2.    Kewirausahaan memiliki 2 konsep, yaitu posisi permulaan dan perkembangan usaha, yang jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara meejemen dan kepemilikan usaha.
3.    Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemmpuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
4.    Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dn pendapatan, atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.


Seperti halnya ilmu manajemen yang awalnya berkembang di bidang industry, kemudian berkembang dan diterapkan diberbagai bidang lainnya, maka disiplin ilmu kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami evolusi yang pesat. Pada awalnya kewirausahaan berkembang dalam bidang perdagangan, namun kemudian diterapkan di berbagai bidang lain seperti industry, perdagangan, pendidikan, kesehatan dan institusi lain seperti lembaga pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya lainnya. Dalam bidang-bidang tertentu, kewirausahaan telah dijadikan kompetensi inti dalam menciptakan perubahan, pembaharuan, dan kemajuan. Kewirausahaan tidak hanya dapat digunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka pendek, tetapi juga sebagai kiat kehidupan secara umum dalam jangka panjang untuk menciptakan peluang.
B. OBJEK STUDI KEWIRAUSAHAAN
Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam bentuk prilaku. Menurut Soeparman S., kemampuan seseorang yang menjadi obek kewirausahaan meliputi :
1.    Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha.
Dalam merumuskan tujuan perlu adanya perenungan dan koreksi, yang kemudian dibaca, diamati berulang-ulang sampai dipahami secara mendalam.
2.    Kemampuan memotivasi diri.
Yaitu untuk melahirkan suatu tekad keauan yang besar.
3.    Kemampuan berinisiatif.
Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah orang lain, yang dilakukan berulang-ulang sehingga kebiasan tersebut menjadi suatu inisiatif.
4.    Kemampuan berinovasi.
5.    Kemampuan membentuk modal material, sosial dan intelektual.
6.    Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri.
7.    Kemampuan mental yang dilandasi agama.
8.    Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik      maupun menyakitkan.

C. PERKEMBANGAN DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN
Dilihat dari perkembangannya, kewirausahaan dikenal secara populer pada awal abad ke-18.
         1755    : Seorang Irlandia bernama Richard cantillon yang berdiam di Prancis merupakan orang pertama yang menggunakan istilah “wirausaha” dalam bukunya Essai sur la nture du commerce en generale. Dalam buku tersebut, ia menelaskan bahwa wirausaha adalah seseorang yang mengambil resiko. Pada awalnya, wirausaha merupakan sebutan bagi para pedagang yang membeli barang di daerah dan menjualnya dengan harga yang tidak pasti.
         1912    : Schumpeter mengartikan wirausaha yang sampai saat ini masih relevan dan masih diikuti banyak kalangan. Menurutnya wirausaha tidak selalu bararti pedagang atau manajer, tetapi juga seorang yang unik yang memiliki keberanuan dalam mengambil resiko dan memperkenalkan produk-produk yang inovatif serta teknologi baru ke dalam perkonomian.
         1994    : sejalan dengan perkembangan konsep kewirausahaan, Peter F. Drucker mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
         1995    : Definisi yang dikemukakan oleh Peter F. Drucker dikemukakan lebih luas lagi oleh Peter Hisrich yang mengatakan bahwa kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha, diikuti dengan penggunaan uang, fisik, resiko, dan kemudian menghasilkan balas jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi.
         1996    :Definisi diatas tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan oleh Thomas W. Zimmerer yang mengungkapkan bahwa kewirausahan merupakan proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan mencari peluang yang dihadapi orang dalam setiap


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Business

Popular

Arsip Blog

Recent Posts