akuntansi biaya bab9
POKOK BAHASAN
9: SISTEM
HARGA POKOK STANDAR - PENENTUAN
STANDAR
SUBPOKOK BAHASAN:
1.1. Standar,
normal, dan sesungguhnya.
1.2. Penggunaan
biaya standar.
1.3. Jenis
standar.
1.4. Standar
bahan baku.
1.5. Standar
tenaga kerja langsung.
1.6. Standar
overhead pabrik.
MATERI PERKULIAHAN
1.1. Standar,
Normal, dan Sesungguhnya
Harga pokok produk dapat ditetapkan atas dasar harga
pokok sesungguhnya, harga pokok normal, dan harga pokok standar. Penentuan
harga pokok produk berdasar biaya sesungguhnya memiliki kelemahan dalam hal
pengumpulan biaya overhead pabrik sesungguhnya. Oleh karena itu, penentuan
harga pokok produk berdasar biaya sesungguhnya ini dimodifikasi dengan
menetapkan biaya overhead pabrik atas dasar taksiran. Untuk kepentingan
pengendalian biaya, harga pokok produk ditetapkan berdasar biaya standar.
1.2. Penggunaan
Biaya Standar
Biaya standar dapat digunakan untuk (1) pengendalian
biaya, (2) penentuan harga pokok persediaan, (3) perencanaan anggaran, (4)
penentuan harga jual, dan (5) mengurangi pekerjaan pencatatan (record-keeping).
Tujuan pengendalian biaya adalah untuk membantu manajemen agar dapat membuat
produk dengan biaya produksi yang serendah mungkin pada standar kualitas yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dengan adanya standar, manajemen dapat membuat
perbandingan antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar sehingga dapat
mengukur prestasi dan menghilangkan ketidak-efisienan.
Harga pokok persediaan dapat dinilai sebesar biaya
standar, sedang selisih dengan biaya sesungguhnya akibat ketidak-efisienan dan
kapasitas mengganggur dilaporkan sebagai biaya periode. Untuk keperluan
pelaporan kepada pihak eksternal, persediaan harus disesuaikan sehingga
disajikan sebesar biaya sesungguhnya.
Biaya standar sangat bermanfaat untuk penyusunan
anggaran pada periode tertentu. Anggaran adalah biaya standar pada tingkat
aktivitas yang diharapkan untuk periode tertentu.
Harga jual dan harga pokok mempunyai hubungan yang
sangat erat. Jika harga jual diturunkan maka diharapkan kuantitas yang dijual
akan meningkat. Jika kuantitas yang dijual bertambah maka harga pokok per unit
akan turun karena adanya biaya overhead pabrik tetap. Dengan adanya biaya
standar, manajemen dapat membuat kombinasi harga jual dan kuantitas yang dijual
pada berbagai tingkat kegiatan sehingga akan dicapai laba yang maksimal.
Kegiatan pencatatan akan dapat dikurangi jika
digunakan biaya standar karena dengan menggunakan standar pencatatan rinci
tidak diperlukan. Jika persediaan dinilai sebesar harga pokok standar maka
pencatatan persediaan hanya membutuhkan catatan tentang kuantitas persediaan
saja.
1.3. Jenis
Standar.
Ada tiga jenis standar, yaitu (1) standar tetap
(dasar), (3) standar ideal, dan (3) standar yang dapat dicapai. Standar tetap
adalah standar yang sekali ditetapkan tidak berubah. Standar ini mungkin ideal
pada saat ditetapkan tetapi dengan berjalannya waktu terjadi perubahan yang
mendasari disusunnya standar sehingga menyebabkan standar tersebut tidak sesuai
lagi. Standar ini jarang digunakan akibat penyusutan manfaatnya.
Standar ideal adalah standar yang disusun pada kondisi
yang sempurna. Standar ini disusun dengan asumsi bahwa biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik dapat diperoleh dengan harga
yang termurah (minimum) setiap saat. Dalam penyusunan standar
ideal diasumsikan bahwa pemakaian biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik telah optimal pada kapasitas produksi
100%. Dalam kenyataan, standar ini tidak akan dapat ditemui sehingga selisih
yang terjadi selalu merupakan selisih yang tidak menguntungkan (unfavorable
variances).
Standar yang dapat dicapai (attainable standards)
adalah standar yang didasarkan pada tingkat efisiensi yang tinggi yang dapat
dicapai oleh karyawan. Standar ini disusun dengan asumsi bahwa biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik dapat diperoleh
dengan harga terbaik (good overall price). Dalam menyusun standar ini
dipertimbangkan bahwa tenaga kerja tidak dapat berkerja 100% efisiensi,
dimungkinkan adanya produk rusak normal, dan perusahaan tidak mungkin
beroperasi pada kapasitas 100%.
Standar dapat dibedakan menjadi (1) standar bahan
baku, (2) standar tenaga kerja langsung, dan (3) standar overhead pabrik.
1.4. Standar
Bahan Baku
Standar bahan baku adalah biaya bahan baku yang
seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu unit produk. Standar bahan baku
dapat dibedakan menjadi standar harga bahan baku dan standar efisiensi
(pemakaian) bahan baku.
Contoh
Dalam
tahun 1999, Standard Corporationmerencanakan memproduksi 2.000 unitclown
customes (pakaian) dan akan dijual dengan harga Rp100,00 per unit.
Berdasarkan penelitian, setiap unit produk jadi (clown customes)
membutuhkan bahan baku (kain) 2 yards. Harga bahan baku yang dapat disanggupi
oleh pemasok adalah Rp5,00 per yard.
Pertanyaan:
1. Tentukan standar harga bahan baku
per yard. 5
2. Tentukan standar efisiensi bahan
baku per unit produk 2.
3. Tentukan standar biaya bahan baku
per unit produk. 5 x 2 = 10
1.5. Standar
Tenaga Kerja Langsung
Standar tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga
kerja langsung yang seharusnya dipekerjakan untuk memproduksi satu unit produk.
Standar tenaga kerja langsung dapat dibedakan menjadi standar tarip upah
langsung dan standar efisiensi tenaga kerja langsung.
Contoh
Clown customes pada Standard
Corporation di atas diproses melalui dua tahap, yaitu cutting (pemotongan) dansewing (penjahitan). Berdasarkan
penelitian, waktu yang dibutuhkan untuk memotong setiap unit produk adalah 1
jam, sedang untuk menjahit adalah 2 jam. Perusahaan mempunyai satu mesin potong
dan dua mesin jahit yang masing-masing dikerjakan oleh seorang karyawan yang
bekerja selama 40 jam seminggu. Dalam satu tahun karyawan bekerja selama 50
minggu. Tarip upah per jam untuk setiap karyawan ditetapkan sebagai berikut.
Moe
(pemotong) Rp12,00
Larry
(penjahit) 7,00
Curly
(penjahit) 5,00
Pertanyaan:
1. Tentukan total jam kerja langsung
yang diharapkan dalam tahun 1999.
2. Tentukan standar tarip upah langsung
per jam kerja langsung.
3. Tentukan standar efisiensi tenaga
kerja langsung per unit.
4. Tentukan standar biaya tenaga kerja
langsung.
1.6. Standar
Overhead Pabrik
Standar overhead pabrik adalah biaya overhead pabrik
yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu unit produk. Standar
overhead pabrik dapat dibedakan menjadi standar overhead pabrik
tetap dan standar overhead pabrik variabel.
Contoh
Budget overhead pabrik pada Standard
Corporation di atas diproyeksikan pada tingkat kegiatan 6.000 jam
kerja langsung.
Biaya overhead pabrik variabel:
Bahan
penolong Rp 600,00
Upah tidak
langsung 3.000,00
Pemeliharaan 1.200,00
Bahan
bakar 1.800,00
Rp6.600,00
Biaya overhead pabrik tetap:
Listrik Rp 3.500,00
Supervisi 25.000,00
Depresiasi 1.500,00
Sewa
pabrik 6.000,00
Rp36.000,00
Pertanyaan:
1. Tentukan
tarip overhead pabrik variabel.
2. Tentukan
tarip overhead pabrik tetap.
3. Tentukan
standar biaya overhead pabrik variabel.
4. Tentukan
standar biaya overhead pabrik tetap.
5. Tentukan
standar untuk Standard Corporation:
a. Unit
produksi yang diharapkan pada kapasitas normal.
b. Jam
kerja langsung pada kapasitas normal.
c. Harga
pokok standar per unit.
LATIHAN
Berikut ini adalah data yang dikumpulkan dari Bates
Corporation.
Rencana produksi tahun 1999 30.000
unit
Bahan baku yang dibutuhkan untuk setiap unit
produk 2
ton
Harga bahan baku per ton atas dasar pesanan:
1
– 25.000 ton Rp200,00
per ton
25.0001
– 50.000
ton Rp190,00
per ton
50.0001
– 75.000
ton Rp185,00
per ton
Tenaga kerja langsung yang dibutuhkan:
Shaping time
per
ton 3
jam
Welding time
per
unit 10
jam
Tarip upah per jam:
Shaper Rp11,00
Welder Rp15,00
Budget overhead pabrik atas dasar jam kerja langsung:
Budget
overhead pabrik
tetap Rp 57.600,00
Budget
overhead pabrik
variabel Rp120.000,00
Pertanyaan:
1. Tentukan standar
harga bahan baku per ton.
2. Tentukan standar
efisiensi bahan baku per unit.
3. Tentukan standar
tarip upah langsung per jam kerja langsung.
4. Tentukan standar
efisiensi tenaga kerja langsung per unit.
5. Tentukan tarip
overhead pabrik variabel.
6. Tentukan tarip
overhead pabrik tetap.
7. Tentukan harga
pokok standar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar