A. Pengertian Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antar
pribadi adalah komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain
dalam suatu masyarakat ataupun organisasi (bisnis dan non bisnis), dengan menggunakan
media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudan dipahami (informal) untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Berdasarkan
pengertian tersebut, paling tidak ada 4 hal tertentu yang perlu diperhatikan
dalam mencermati definisi Komunikasi antarpribadi yakni :
·
Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
·
Menggunakan media tertentu, misalnya
telepon, telepon seluler, atau bertatap muka (face to face).
·
Bahasa yang digunakan biasanya bersifat
informal (tidak baku), dapat menggunakan bahasa daerah, bahasa pergaulan atau
bahasa campuran.
·
tujuan yang ingin dicapai dapat bersifat
personal atau pribadi bila komunikasi terjadi dalam suatu masyarakat, dan untuk
pelaksanaan tugas pekerjaan bila komunikasi terjadi dalam suatu organisasi.
B. Tujuan Komunikasi Antarpribadi
Tujuan
komunikasi antarpribadi antara lain sebagai berikut :
ü
Menyampaikan
informasi
Ketika
berkomunikasi dengan orang lain , tentu saja seseorang memiliki berbagai macam
tujuan dan harapan. Salah satu diantaranya adalah untuk menyampaikan informasi
kepada orang lain agar orang lain tersebut dapat mengetahui informasi tersebut.
Contoh : Seorang
mahasiswa yang sudah kuliah akan memberikan informasi perkuliahan dan beasiswa
kepada adik kelasnya.
ü
Berbagi
pengalaman
Dengan
komunikasi antarpribadi juga memiliki fungsi atau tujuan untuk berbagi
pengalaman baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan. Contoh : ketika si A telah belajar di luar negeri, dia akan
menceeritakan dan berbagi pengalaman yang di alaminya selama di luar negeri.
ü
Menumbuhkan
simpati
Misalnya ketika
seorang bercerita tentang permasalahan yang sedang dihadapi kepada sahabatnya,
maka akan tumbuh rasa simpati dari sahabatnya kepadanya sehingga akan timbul
rasa ingin membantu untuk menyelesaikan permasalahannya.
ü
Melakukan
kerja sama
Tujuan
komunikasi antarpribadi yang lainnya adalah untuk melakukan kerjasama antara
seseorang dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk melakukan
sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Contoh : dalam tugas mata kuliah biasanya ada tugas
kelompok yang terdiri dari dua, tiga orang atau lebih. Maka dengan komunikasi
maka akan timbul kerjasama supaya dapat menyelesaikan tugas kelompoknya dengan
baik.
ü
Menceritakan
kekecewaan atau kekesalan
Komunikasi
antarpribadi juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan rasa kecewa atau
kekesalan pada orang lain. Dengan pengungkapan rasa hati itu, sedikit banyak
akan mengurangi beban pikiran. Kadang disebut dengan plong ketika telah
bercerita apa yang selama ini dipendam.
Contoh : Seorang anak akan curhat kepada ibunya
tentang apa yang dirasakannya, baik itu rasa kekecewaan atau kekesalan terhadap
temannya di sekolah.
ü
Menumbuhkan
motivasi
Melalui
komunikasi antarpribadi, seseorang dapat memotivasi orang lain untuk melakukan
sesuatu yang baik dan positif. Motivasi adalah dorongan kuat dari dalam diri
seseorang untuk melakukan sesuatu. Pada dasarnya, seseorang cenderung untuk
melakukan sesuatu karena dimotivasi orang lain dengan berbagai cara seperti
pemberian insentif yang bersifat financial maupun non financial,memberikan
pengakuan atas kinerjanya ataupun memberikan penghargaan kepada karyawan yang
berprestasi.
Contoh : ketika seorang sahabat mendengarkan keluhan
temannya, maka sahabat itu akan terus mensupport dan memberi motivasi kepada
temannya untuk tetap teguh, sabar dan kuat dalam menghadapi permasalahannya.
C. Gaya Kepemimpinan
Gaya
kepemimpinan pada dasarnya merupakan suatu cara bagaimana seseorang pemimpin
mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi dan mengendalikan bawahannya dengan cara
tertentu sehingga bawahannya dapat menyelesaikan tugas pekerjaanya secara
efektif dan efisien.
Empat Gaya
Kepemimpinan :
1)
Pengarahan
Gaya kepemimpinan pengarahan (directing) tepat
digunakan pada situasi dan kondisi dimana karyawan belum memiliki pengalaman
yang cukup dalam menjalankan tugasnya.
2)
Pembekalan
Gaya kepempinan pembekalan (coaching) tepat
digunakan pada situasi dan kondisi dimana karyawan telah memiliki pengalaman
yang cukup dalam menyelesaikan tugasnya dan motivasi untuk menyelesaikan
tugasnya masih tinggi.
3)
Dukungan
Gaya kepemimpinan dukungan (supporting) tepat
digunakan pada situasi kondisi karyawan telah menyenal teknik-teknik yang di
runtut dan telah mengembangkan hubungan yang baik dengan seorang manager.
4)
Pendelegasian
Gaya kepemimpinan pendelegasian (delegating) tepat
digunakan pada situasi kondisi dimana karyawan telah memahami dengan baik tugas
pekerjaan yang harus diselesaikan sehingga layak mendapat pendelegasian dari manager.
Gaya
Kepemimpinan Situasional
Gaya
kepemimpinan situasional adalah gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang
manager yang dapat berubah seiring perubahan dinamika yang berkembang dalam
diri karyawan.
Kemampuan yang harus diterapkan pada gaya kepemimpinan
situasional adalah:
a)
Keterampilan Analitis
b)
Keterampilan Fleksibilitas
c)
Keterampilan Komunikasi
Kepemimpinan Inti
Menurut Hellriegel dan Slocum, seorang manager yang
dinamis harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
a)
Pemberdayaan
b)
Intuisi
c)
Pemahaman Diri
d)
Visi
e)
Kesesuaian Nilai
D.Kebutuhan
Manusia
Teori Hierarki Kebutuhan
Abraham Maslow yang dikenal dengan teori
hierarki/jenjang kebutuhan menyatakan bahwa manusia memiliki lima kebutuhan
yaitu:
1)
Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
Merupakan kebutuhan tingkat pertama dan utama bagi
kelangsungan hidup (survival) mislanya makan, minum, pakaian, perumahan.
2)
Kebutuhan Keamanan (Safety Needs)
Setelah kebutuhan dasar manusia terpenuhi, maka
manusia berupaya memenuhi tingkat kebutuhan diatasnya yaitu kebutuhan akan rasa
aman dan nyaman, selamat dari marabahaya dan lain-lain.
3)
Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Pada dasarnya kebutuhan social berkaitan dengan
kegiatan kemasyarakatan, bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain
dalam suatu kegiatan masyarakat.
4)
Kebutuhan Status (Status Needs)
Kebutuhan manusia akan status berkaitan dengan
pengakuan, penghargaan dan tingkatan social di masyarakat. Manusia ingin di akui, dihargai dan dinilai segala
kegiatannya didalam masyarakat.
5)
Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-actualizations Needs)
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan tingkatan
kebutuhan tertinggi menurut Abraham Maslow, dalam hal ini bagaimana seseorang
mampu mengkatualisasikan dirinya dalam berbagai kegiatan yang menumbuhkan
kreativitas, inovasi-inovasu baru maupun menujukan sifat kearifan dan
kebijaksanaan.
Teori Dua-Faktor
Menurut Frederick Herzberg, teori
dua-faktor/motivasi kesehatan merupakan pengembangan dari teori hierarki
Abraham Maslow, yaitu factor ketidakpuasan (dissatisfiers factor) dan factor
kesehatan.
E. Mendengarkan sebagai Keahlian
Antarpribadi
Kebiasaaan sebagai pendengar yang efektis memiliki
dampak positif antara lain:
1). Pendengar yang baik akan disukai oleh orang lain
Karena mereka memuaskan kebutuhan dasar manusia yaitu ingin didengarkan.
2). Kinerja/prestasi karyawan meningkat ketika pesan
yang diterima tersebut dapat di mengerti dengan baik.
3). Umpan balik (feedback) yang akurat dari bawahan
berdampak positif pada prestasi kerja
4). Manajer dan karyawan terhindar dari
miscommunication
5). Pendengar yang baik akan dapatmemisahkan mana
gossip mana fakta
6). Pendengar yang baik cenderung terbuka dengan
ide-ide baru dari pihak lain sehingga mendorong perkembangan kreatifitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar