Bab 16
Presentasi Bisnis
A. Tujuan Presentasi Bisnis
Secara umun
presentasi bisnis memiliki empat tujuan pokok yaitu :
1.
Menginformasikan pesan-pesan bisnis
kepada audiens
Pesan-pesan bisnis yang disampaikan harus menarik
,sederhana , mudah dipahami
,dan mudah didengar audiens hindari presentasi yang
membosankan ,monoton ,tidak
jelas dan bahasanya sulit dipahami.
2.
Menghibur audiens
Untuk mencapai
tujuan presentasi bisnis seorang pembicara perlu menyiapkan humor-
humor segar yang mampu menghidupkan suasana.yang
perlu diingat adalah bahwa
umur yang diselipkan dalam suatu presentasi bisnis
sebagai selingan dan bukan
sebagai yang utama.
3.
Menyentuh emosi audiens
Dengan gaya
bicara dan dengan intonasi yang menarik ,seorang pembicara mampu
menggugah emosi audiens
4.
Memotivasi audiens untuk melakukan
sesuat
Untuk bertindak
sesuatau untuk memotivasai audiens seorang pembicara
menyatakannya secara exsplisit dan bukan menggunakan
bahasa basa-basi dalam arti
bahwa apa yang diinginkan pembiacra harus secara
tegas dan jelas tercangkup dalam
presentasi.
B. Persiapan Presentasi Bisnis
Dalam hal ini
persiapan yang diperlukan untuk presentasi bisnis mencangkup beberapa hal
antara lain :
1.
Penguasan terhadap topik atau materi
yang akan dipresentasikan
Penguasaan
terhadap materi yang akan disampaikan merupakan hal terpenting dalam
sebuah presentasi. Berhasil atau tidaknya sebuah
presentasi bergantung pada
kemampuan pembicara dalam memahami setiap detail
hal-hal yang terkandung dalam
isi materi presentasi. Ketidaksiapan
2.
Penguasaan berbagai alat bantu
presentasi dengan baik
Presentasi yang
baik bukan hanya terlihat dari isi materi yang disampaikan tetapi juga
dipengaruhi oleh bagaimana cara membawakannya.
3.
Menganalisis audiens
Agar tujuan
presentasi dapat tercapai, maka pembicara perlu mengenal siapa
sebenarnya yang menjadi audiens.
4.
Menganalisis berbagai lingkungan lokasi
atau tempat untuk presentasi
Seorang pembicara harus mengenal lebih dekat dengan
lingkungan lokasi atau tempat
dimana ia akan melakukan presentasi.
C. Alat Bantu Presentasi Bisnis
Alat bantu
presentasi mencangkup banyak variasi, yaitu:
1.
Papan tulis hitam dan putih
Keunggulan:
·
Fleksibilitas dalam penulisannya.
·
Kemudahan dalam melakukan koreksi.
·
Dapat merangkum pendapat peserta maupun
pembicara pada saat yang sama.
Kelemahan:
·
Tulisan sering kali sulit dibaca.
·
Pembicara menutupi peserta saat menulis.
·
Pembicara tidak dapat menulis dan
berbicara pada saat yang sama.
·
Tersedianya papan tulis yang sangat
terbatas sehingga apabila suda penuh harus
dihapus dulu.
·
Spidol sangat mengganggu dan sering
mengering sehingga tidak dapat dimanfaatkan
secara optimal.
·
Tidak efektif untuk peserta yang
berjumlah lebih dari 15 orang.
2.
Flip charts
Flip charts
adalah sebuah papan yang dilengkapi dengan lembaran-lembaran kertas
berukuran besar.
Keunggulan:
·
Fleksibilitas dalam penulisan.
·
Pembicara dapat mempersiapkan
penulisannya sebelum presentasi.
·
Pembicara dapat merujuk catatan (lembar
kertas) sebelumnya.
·
Biaya relatif murah.
·
Bisa diletakkan di mana saja.
Kelemahan:
·
Sukar dibaca karena keterbatasan tulisan
tangan
·
Pembicara sering menutupi peserta saat
menulis.
·
Pembicara tidak dapat menulis dan
berbicara pada saat yang sama.
·
Mutu kertas yang jelek dan kemungkinan
spidol yang digunakan macet.
·
Biasanya kertas flip charts hanya
digunakan untuk sekali presentasi saja.
·
Muncul suara berisik ketika mengganti
lembar kertas.
·
Tidak cocok untuk peserta yang lebih
dari 20 orang.
3.
Transparansi overhead projector
Keunggulan:
·
Cepat dan murah jika menggunakan
fotokopi.
·
Dapat dibuat dengan artwork dengan
kualitas tinggi, tetapi biayanya relatif mahal.
·
Layar tetap jelas meskipun dalam ruang
yang terang.
·
Visual dapat dioperasikan secara cepat
dan mudah diubah meskipun beberapa saat
sebelum presentasi
dilakukan.
·
Informasi dapat ditampilkan secara
progresif meskipun secara manual.
·
Overhead projector umumnya banyak
tersedia di berbagai tempat pertemuan atau
pelatihan.
Kelemahan:
·
Kualitas transparansinya jelek jika
ditulis dengan tangan.
·
Umumnya hasil fotokopi adalah hitam dan
putih.
·
Pergantian secara manual seringkali
mengganggu pembicara dan mengalihkan
pembicaraan.
·
Menimbulkan distorsi gambar manakala OHP
tidak fokus.
·
Kipas pada OHP seringkali berisik.
·
Transparansi sangat peka dengan bekas
sidik jari dan mudah rusak.
4.
Slide
Keunggulan:
·
Slide foto warna mudah pembuatannya.
·
Slide grafis berkualitas tinggi dapat
dihasilkan oleh PC.
·
Dapat dimungkinkan slide dengan 3D dan
efek khusus lainnya.
·
Daya tahan cukup tinggi
·
Terlindung dari sidik jari dan kerusakan
jika disimpan dalam tempat penyimpanan
yang terbuat
dari kaca.
·
Slide yang dihasilkan dari komputer
dapat disimpan dalam disket.
·
Hasil cetakannya lebih kecil dan lebih
portable.
Kelemahan:
·
Proses produksi slide film 35 mm
memerlukan waktu cukup lama.
·
Harganya relatif mahal
5.
Papan tulis elektronik
Keunggulan:
·
Fleksibilitas dalam penulisan materi.
·
Koreksi dapat dilakukan dengan mudah.
·
Mampu menampilkan tulisan pembicara dan
peserta pada layar tersebut.
·
Hasil cetakan dapat disimpan maupun
diedarkan kepada peserta.
Kelemahan:
·
Tulisan tangan.
·
Peserta sering kali terhalang oleh
pembicara saat menulis.
·
Pemicara tidak dapat menulis dan
berbicara pada saat bersamaan sehingga arus dan ritme terganggu.
·
Hasil cetakan sering kali berkualitas
rendah dan sukar dibaca jika tulisan tangannya
memang jelek.
·
Sering kali pembicara menghadapi
kesulitan dalam operasionalnya.
6.
Video cassete recorder
Keunggulan:
·
Sangat praktis.
·
Monitor TV dan VCR cukup banyak tersedia
di perkantoran.
·
Video dapat menambah penguasaan materi
dan sekaligus hiburan.
·
Tersedia pokok materi subjek sacara luas
termasuk pelatihan perusahaan dan program
motivasional.
Kelemahan:
·
Kualitas tampilan lebih rendah jika
diproyeksikan dalam layar lebar.
·
Perlu kecermatan dalam memilih peralatan
dan jenis video yang akan digunakan.
·
Untuk peserta yang relatif banyak,
sarana video kurang efektif.
·
Diperlukan tenaga ahli khusus untuk
operator video.
7.
Panel LCD projector
Keunggulan:
·
Proyeksi data secara langsung dari PC
secara “real time”
·
Proyeksi langsung memungkinkan tingkat
interaktifnya semakin tinggi.
·
Panel LCD dapat diletakkan di bagian
atas dari proyektor overhead standar.
Kelemahan:
·
Panel LCD versi lama cenderung
menghasilkan kualitas gambar yang jelek.
·
Keterbatasan kualitas gambar dari
proyektor overhead karena rendahnya kekuatan
watt.
·
Ada tiga peralatan yang diperlukan
seperti kompuer, proyektor overhead, dan panel LCD.
8.
Protector LCD
Keunggulan:
·
Tampilan data dilakukan secara “real
time”
·
Presentasi bisa dilakukan secara
interaktif dengan audiens
·
Dengan software presentasi, tampilan
presentasi menjadi semakin menarik karena
·
yang ditampilkan dapat berupa data teks,
suara, dan video
Kelemahan:
·
LCD versi lama cenderung menghasilkan
kualitas gambar yang kurang bagus
·
Harga LCD proyektor masih relative masih
mahal, meskipun dari waktu ke waktu
cenderung
harganya turun.
·
Peralatan diperlukan seperti computer,
LCD proyektor, dan layar.
·
Kadangkala terjadi ketidaksesuaian
(tidak kompetibel) antara merek LCD proyektor
tertentu dengan
computer yang digunakan
D. ANALISIS AUDIENS
Untuk dapat
melakukan presentasi bisnis yang salah satu persyaratannya harus menganalisis
audiens secara tepat. Oleh karena itu, dalam menganalisis audiens
seoarang pembicara harus
mampu menjawab 6 pertanyaan mendasar berikut ini.
1.
Siapa audiensnya ?
Analisis audiens
ini berkaitan dengan kepada siapa seseorang itu berbicara. Semakin
banyak informasi yang dapat diperoleh dari para
audiens, pembicara semakin mudah
melakukan presentasi secara tepat.
2.
Apa yang diinginkan audiens ?
Dengan memahami
apa yang diharapkan audiens, seorang pembicara tentunya akan
berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan
presentasi sebaik mungkin, sehingga
dapat memuaskan audiens.
3.
Dimana melakukan presentasi ?
Pemahaman tempat
presentasi,akan membantu pembicara untuk menyusun strategi
yang tepat.
4.
Kapan melakukan presentasi ?
Dengan
mengetahui kapan seseorang harus melakukan presentasi, paling tidak dia
akan mempersiapkan strategi atau trik-trik apa yang
paling tepat untuk melakukan
presentasi bisnis tersebut.
5.
Mengapa melakukan presentasi ?
Sebelum
melakukan presentasi bisnis pembicara harus menjawab pertanyaan
mengapa melakukan presentasi bisnis. Jawaban atas
pertanyaan tersebut tentunya
akan sangat bervariasi antara seseorang dengan orang
lain.
6.
Bagaimana melakukan prentasi ?
Dalam melakukan
presentasi seorang pembicara tentunya memiliki strategi yang
berbeda-beda. Selain itu, perlu diperhatikan apakah
presentasi bisnis memerlukan tata
letak meja secara khusus untuk diskusi kelompok.
E. Analisis Bahasa Tubuh
v
Ekspresi wajah
v
Senyuman
v
Kontak mata
v
Gerakan tangan
v
Gerakan bahu
v
Gerakan kepala
v
Cara berdiri
F. Peninjauan Lokasi
Peninjauan
lokasi bagi pembicara merepakan salah satu factor penting yang perlu
diperhatikan sebelum melakukan presentasi bisnis.
G. Percaya Diri
Ketidakpercayaan
diri seorang pembicara dalam suatu presentasi bisnis diekspresikan dalam
berbagai macam sikap atau perilaku gemetar, bicara terputus-putus, tangan
berkeringat
dingin, mulut kering, terlalu banyak liur,
tersengal-sengal, tegang wajah, dan tenggorokan
tersumbat. Ada beberapa cara untuk mengendalikan hal
tersebut.
1.
Gemetar
Melakukan
gerakan tubuh yang termotivasu oleh apa yang sedang disampaikan kepada audiens.
2.
Bicara terputus-putus
Sebaiknya
lepaskan kontak mata dengan audiens ambil nafas dalam-dalam hembuskan nafas
secara perlahan-lahan, sambil melihat catatan-catatan kecil.
3.
Mulut kering
Sebaiknya segera
minta disediakan segelas air minum dengan cara langsung atau tidak langsung.
4.
Tenggorokan tersumbat
Sebaiknya
belajarlah menguap diam-diam sambil tundukan kepala, katupkan bibir, buka
bagian belakang tenggorokan dan tarik udara masuk lewat hidung.
5.
Tersenggal-senggal
Tundukan kepala
dan alihkan fokus daeri audiens. Lipatkan lengan kiri menyilang bagian bawah
perut, kendurkan bahu, tarik nafas dalam-dalam kebagian bawah perut dan
hembuskan nafas perlahan-lahan.
H. Berlatih Presentasi Bisnis
Agar presentasi
bisnis yang dilakukan oleh pembicara dapat mencapai sasarannya, perlu
diperhatikan beberapa hal berikut ini :
Ø
Identifikasi audiens
Ø
Buatlah pokok-pokok pikiran presentasi
bisnis
Ø
Tulislah teks presentasi bisnis dengan
lengkap
Ø
Buatlah rangkuman presentasi bisnis ke
dalam sub-subjudul
Ø
Tulislah ke dalam kartu ukuran kartu pos
BAB 17
NEGOSIASI
A. Pengertian Negosiasi
Dalam suatu
proses negosiasi, selalu ada dua belah pihak yang berlawanan ataunberbeda sudut
pandangnya. Agar dapat menemukan titik temu atau kesepakatan, kedua belahpihak
perlu bernegosiasi.
Hartman
menegaskan bahwa negosiasi
merupakan suatu proses
komunikasi antara dua
pihak, yang masing-masingmempunyai tujuan dan sudut
pandang mereka sendiri, yang berusaha mencapai kesepakatanyang memuaskan kedua
belah pihak mengenai masalah yang sama.
Menurut Oliver,
negosiasi adalah sebuah
transaksi dimana kedua
belah pihakmempunyai hak atas
hasil akhir. Hal ini memerlukan persetujuan kedua belah pihak sehinggaterjadi
proses yang saling memberi dan menerima sesuatu untuk mencapai
kesepakatanbersama. Sementara itu Casse, negosiasi adalah proses dimana paling
sedikit ada dua pihakdengan persepsi, kebutuhan, dan motivasi yang berbeda
mencoba untuk bersepakat tentangsuatu hal demi kepentingan bersama.
Berdasarkan
ketiga pengertian negosiasi tersebut, dapat dikemukakan bahwa suatuproses
negosiasi selalu melibatkan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi,
mencarisuatu kesepakatan kedua belah pihak, dan mencapai tujuan yang
dikehendaki bersama keduabelah pihak yang terlibat dalam negosias.
Selain untuk
memperoleh kesepakatan kedua belah pihak, menurut Thong, alasan bernegosiasi
adalah untuk mendapatkan sebuah keuntungan atau menghindarkan kerugian atau
memecahkan problem yang lain. Untuk mendapatkan suatu kesepakatan kedua belah
pihak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
·
Persiapan yang cermat.
·
Persentasi dan evaluasi yang jelas
mengenai posisi kedua belah pihak.
·
Keterampilan, pengalaman, motivasi,
pikiran yang terbuka.
·
Pendekatan yang logis untuk menciptakan
dan mempertahankan hubungan yang
baik dan saling
menguntungkan dan saling menghormati.
·
Kemauan
untuk membuat konsensi
untuk mencapai kesepakatan
melalui
·
kompromi bila terjadi kemacetan.
B. Proses Bernegosiasi
Menurut Hartman,
ada empat poin
penting yang perlu
diperhatikan sebelum
bernegosiasi,
antara lain pencarian
fakta terutama dari
pihak lain (lawan
negosisasi),
menaksir
posisi lawan negosisasi, membuat perencanaan yang
baik, dan memilih
serta
mengatur tim
negosiasi. Sementara itu, menurut Casse, ada tiga tahapan penting dalam
bernegosiasi,
yaitu tahap perencanaan
(sebelum negosiasi), tahap
implementasi (selama
negosiasi), dan tahap peninjauan (setelah
negosiasi).
1.
Tahap perencanaan
Tahap perencanaan
negosiasi membutuhkan tiga
tugas utama yaitu:
Ø
Sasaran Negosiasi
Ø
Strategi Negosiasi
Ada beberapa
strategi negosiasi yang dapat digunakan dalam bernegosiasi antara lain:
v
Strategi Kooperatif
v
Strategi Kompetitif
v
Strategi Analitis
C. Proses Negosiasi
Menurut Casse
dalam proses negoasiasi
ada enam tahapan
penting yang perlu
diperhatikan, antara lain :
v
Persiapan,
v
Kontak Pertama
v
Konfrontasi
v
Konsiliasi
v
Solusi
v
Pascanegosiasi
D. Tahap Implementasi
Tahap
implementasi merupakan tahapan penerapan atau tindakan yang diperlukan
agar mencapai sukses dalam bernegosiasi.
Implementasi memiliki komponen penting
antara lain : taktik negosiasi, ketrampilan
negosiasi, dan perilaku negosiasi. Berikut ini merupakan beberapa taktik
negfosiasi yang sering digunakan dalam prakterk bernegosiasi antara lain:
v
Taktik cara anda.
v
Taktik bekerja sama.
v
Taktik tidak bertindak apa-apa.
v
Taktik melangkah ke tujuan lain.
E. Tahap Peninjauan Negosiasi
Alasan penting mengapa
tahap peninjauan negosiasi perlu dilakukan, antara lain:
Ø
Untuk memeriksa apakah anda sudah
mencapai tujuan
Ø
Jika tidak, hal ini dapat menajadi
pelajaran sekaligus pengalaman yang sangat berhaga bagi negosiator
Ø
Jika ya, pastikan apa yang sudah dilakukan
dengan baik dan bangunlah kesuksesan anda.
Ketrampilan
bernegosiasi.
v
Persiapan.
v
Memulai negosiasi.
v
Strategi dan teknis.
v
Kompromi.
v
Menghindari kesalahan taktis.
Menurut
Oliver,ada enam kunci dasar yang perlu diperhatikan dalam bernegosiasi, antara
lain:
persiapan yang baik,
berlatih, menggambarkan posisi
Anda, membuat usulan,
penawaran, dan persetuuan. Masing-masing kunci dasar
dalam bernegosiasi tersebut dapat
dijelaskan berikut ini:
v
Persiapan yang baik
v
Berlatih
v
Menggambarkan posisi Anda
v
Membuat suatu usulan / proposal
v
Penawaran
v
Persetujuan
Untuk mencapai suatu kesepakatan yang baik (efektif) bagi kedua belah
pihak, Anda
perlu memahami dengan sebaik-baiknya apa yang
sebenarnya diinginkan oleh pihak lawan.
Menurut Mattock dan Ehrenborg, ada sepuluh hal yang sangat diinginkan
oleh pihak
lawan Anda, antara lain:
v
merasa nyaman akan dirinya sendiri,
v
tidak merasa dibohongi,
v
sekutu yang kekal,
v
mengetahui dan memahami lebih banyak,
v
menyelesaikan negosiasi tanpa harus
bekerja terlalu kera,
v
uang, barang, dan pelayanan yang bagus,
v
diperlakukan dengan ramah-artinya
didengarka,disenangi,
v
komunikasi yang jelas,
v
mengetahui kemampuan dan usahanya-dari
Anda, bos, dan rekan kerjanya.
Tipe Negosiator
·
Negosiator Curang
·
Negosiator Profesional.
·
Negosiator Bodoh
·
Negosiator Naif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar